Kampung Batik Laweyan, menurut situs resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta, sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19.
Wisatawan yang berkunjung ke sana dapat melihat 250 motif batik khas Laweyan sambil berinteraksi dengan para perajin batik.
Keindahan yang ditawarkan melalui warna batik Laweyan yang cenderung lebih terang dari batik Kauman. Mungkin kamu tidak bisa menahan godaan untuk memborong batik di sana.
Sama seperti Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan juga memiliki bangunan bergaya arsitektur Jawa-Belanda.
Namun yang membedakannya adalah bangunan tersebut juga mengombinasikan gaya arsitektur khas Eropa, China, dan Islam.
Selain menikmati keindahan batik Laweyan dan melihat proses pembuatannya, wisatawan diajak untuk turut serta belajar membatik melalui kursus singkat sekitar dua jam. Tidak hanya itu, karya batik pengunjung juga bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Belanja batik di tempat lain
Jika tidak sempat berkunjung ke Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Laweyan, Hasta menuturkan, Surakarta memiliki banyak pilihan toko batik yang bisa dikunjungi.
“Batik kalau di Solo merata. Semua tempat ada konter batik seperti Pasar Klewer, Beteng Trade Center. Sebetulnya kita di Pasar Kliwon banyak perajin batik. Ada Istana Batik Keris,” tutur Hasta.
Istana Batik Keris merupakan tempat wisata baru di Surakarta yang dikenal sebagai Omah Lowo, atau rumah kelelawar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.