“Di awal perkembangan pariwisata halal pada 2016–2017, wisatawan Muslim yang datang relatif sedikit. Hanya dua persen. Kebanyakan dari Malaysia, Singapura, Indonesia, dan India,” ujar Rita.
Fenomena itu wajar terjadi lantaran konsep wisata halal masih cukup asing dan baru berkembang saat itu.
Baca juga: Potret Berbeda Restoran di China, Hong Kong, dan Taiwan Setelah Kembali Buka
Ketersediaan restoran halal dan hotel yang menyediakan fasilitas alat ibadah, petunjuk kiblat, dan tempat wudhu pun sangat terbatas.
“Pada 2014–2018 mulai (wisata halal) meningkat sangat cepat. Bahkan pada 2019, ada 217 restoran dan hotel yang bersertifikat halal di Taiwan,” imbuh Rita.
Saat ini, wisatawan Muslim tidak perlu khawatir karena mencari restoran serta akomodasi lain yang ramah Muslim terbilang cukup mudah.
Bahkan, mendengar lantunan adzan saat pergi ke pasar pun sudah merupakan hal yang kerap terjadi di Taiwan. Sejumlah pasar swalayan juga memiliki pojok Muslim untuk makanan dan minuman halal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.