Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Beri Sanksi Restoran Halal di Taiwan yang Langgar Aturan, Kenapa?

Kompas.com - 05/10/2020, 10:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah restoran di Taiwan sudah memiliki sertifikat halal yang berikan salah satu dari sembilan lembaga sertifikasi halal di sana.

Namun, salah seorang perwakilan Bellcert International Inspection and Certification Group Nurul Fadhilah mengatakan, terdapat kesulitan untuk memberi sanksi terhadap restoran yang sertifikat halalnya kedaluwarsa.

“Taiwan tidak punya organisasi resmi untuk akreditasi atau lembaga pemerintah dalam pengawasan sertifikasi halal,” kata dia.

Pernyataan itu Nurul sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk Prospek Wisata Halal Bagi Indonesia: Pengalaman Dari Taiwan, Rabu (30/9/2020).

Baca juga: Potret Berbeda Restoran di China, Hong Kong, dan Taiwan Setelah Kembali Buka

Sebagai contoh, Nurul menceritakan soal restoran yang mengaku bahwa mereka adalah restoran halal yang ternyata tidak halal saat diperiksa lembaga seritifkasi halal.

“Misal daging sapi yang dijual dibilang halal, pas diperiksa beli di pasar yang tidak halal,” ujar dia.

Tidak adanya lembaga pemerintah Taiwan yang mengawasi sertifikat halal membuat pihak Nurul tidak memiliki wewenang untuk melaporkan dan memberi sanksi.

Alhasil, sanksi yang diberikan jika terjadi kasus seperti itu adalah sanksi sosial dengan memberi tahu sejawat Muslim bahwa restoran tersebut tidak halal.

Baca juga: Pariwisata Halal di Taiwan Berkembang Pesat, Ada Peran Migran

Senada dengan Nurul, Peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rita Pawestri Setyaningsih menuturkan ada restoran dengan sertifikat halal yang kedaluwarsa.

“Dalam penelitian, saya menemukan sertifikat halal yang sudah kedaluwarsa beberapa bulan sebelumnya,” kata dia dalam kesempatan yang sama.

Saat ditanya ke pemiliknya, Rita mengatakan bahwa si pemilik sengaja tidak ingin memperbarui sertifikat halal.

“Menurut dia, halal tidak bergantung pada sertifikat. Menyediakan makanan halal adalah tanggung jawab seorang Muslim,” ujar dia.

Badan pengawas sertifikasi halal masih absen

Saat ini, Taiwan memiliki sembilan lembaga sertifikasi halal yakni Taiwan Halal Integrity Development Association (THIDA), Chinese Muslim Association (CMA), dan International Muslim Tourism Industry Development Association (IMTIDA).

Selanjutnya Taipei Grand Mosque (TGM), Barakah Halal Hub Co. Ltd., Dakwah Halal Foundation Taiwan, Taiwan Islamic Association, Sinchung Halal, dan Bellcert International Inspection and Certification Group.

Ilustrasi Taiwan - Pemandangan menara Taipei 101.SHUTTERSTOCK / FenlioQ Ilustrasi Taiwan - Pemandangan menara Taipei 101.

Kendati pemerintah Taiwan mendukung penuh konsep wisata halal, badan pengawas lembaga sertifikasi halal milik pemerintah masih absen.

“Untuk kredibilitas, lembaga sertifikasi punya lembaga yang memeriksa apa pun yang kami lakukan. Tapi dari pemerintah sendiri belum ada badan pengawasnya,” ujar Nurul.

Alhasil, sejumlah lembaga sertifikasi halal di Taiwan pun bekerja sama dengan lembaga sertifikasi lain di luar Taiwan.

Bellcert International Inspection and Certification Group, misalnya. Lembaga tempat Nurul bekerja tersebut merupakan perpanjangan tangan dari Gulftic Certification LLC, lembaga sertifikasi di Uni Emirat Arab (EA).

Baca juga: Taiwan Bersaing dengan Jepang dan Korea Gencarkan Pariwisata Halal

Sementara untuk Barakah Halal Hub Co. Ltd., Nurul mengatakan bahwa lembaga tersebut merupakan perpanjangan tangan dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM).

“Tapi untuk yang lain seperti CMA dan TGM diawasi oleh masjid. Para imam di sana yang mengawasi apakah benar produsen atau pemilik warung melakukan hal-hal halal seperti yang ditemukan saat audit,” imbuh dia.

Tidak ada unifikasi antar lembaga

Nurul melanjutkan, secara umum para lembaga sertifikasi halal di Taiwan diawasi oleh lembaga akreditasi Taiwan Accreditation Foundation (TAF).

Mengutip situs resminya, Jumat (2/10/2020), TAF berada di bawah naungan Kementerian Perekonomian Taiwan.

Meski begitu, absennya badan pengawas lembaga sertifikasi halal milik pemerintah membuat standar para lembaga sertifikasi halal di sana tidak memiliki standar halal yang sama.

Baca juga: Pariwisata Halal di Taiwan, Ini Bedanya Dulu dan Sekarang

“Setiap lembaga punya standar masing-masing dan lain persepsi, walau intinya sama. Tapi ada dominasi dari beberapa lembaga sertifikasi,” kata Nurul.

Meski begitu, imbuh dia, pemerintah Taiwan mendukung 100 persen lembaga sertifikasi halal. Mereka membantu dan mendukung melalui dana  untuk perusahaan-perusahaan yang gencar melakukan sertifikasi halal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com