Peleburan kebudayaan yang unik
Daerah di pesisir utara Jawa tersebut mengalami peleburan kebudayaan Tionghoa, Jawa, dan Eropa yang tercermin tidak hanya dalam motif batik, juga bangunan-bangunan yang ada.
Mengutip Kompas.com, sejumlah bangunan di Desa Karangturi memiliki gaya arsitektur India China yang khas dengan atap berbentuk ekor waletnya dan tiang penyangga bangunan yang besar.
Salah satu bangunan yang memiliki gaya arsitektur tersebut adalah penginapan Homestay Tiongkok Kecil Heritage dan Guest House Nyah Lasem.
Gilang menuturkan, dahulu masyarakat Lasem juga melakukan padu padan dalam gaya berpakaian.
“Dulu ada perkumpulan Tionghoa yang pakai batik Lasem dan dipadu padan dengan kebaya khas mereka. Ada juga yang pakai jas,” ujar Gilang.
Jika ingin berkunjung ke Lasem, terdapat sejumlah oleh-oleh yang dapat dibeli yakni yopia, sirup kawista, kopi lelet, batik tulis Lasem, kerajinan kuningan dan tembaga, serta miniatur wayang kulit.
“Kalau mau berkunjung, dari Jakarta ke Lasem sekitar 14 jam naik bus atau mobil. Dari Surabaya ke Lasem naik bus atau mobil sekitar lima jam, dari Semarang sekitar 2,5 – 3 jam,” pungkas Gilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.