Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI: Indonesia Bisa Bantu Pariwisata Halal Mendunia

Kompas.com - 06/10/2020, 11:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pariwisata halal di dunia tengah naik daun. Tidak hanya Jepang danKorea, Taiwan pun mengusung konsep pariwisata tersebut.

Peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rita Pawestri Setyaningsih mengatakan, terdapat sejumlah faktor mengapa pariwisata halal tengah gencar dipasarkan.

“Jumlah penduduk Muslim meningkat. Prediksinya, di tahun-tahun selanjutnya hingga 2060 makin meningkat pesat,” ungkap Rita.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk Prospek Wisata Halal Bagi Indonesia: Pengalaman Dari Taiwan, Rabu (30/9/2020).

Baca juga: Menyusuri Sejarah Islam di Taiwan lewat Masjid Agung Taipei

Menurut Rita, wisatawan Muslim mengeluarkan biaya yang cukup signifikan. Hal tersebut dianggap sebagai peluang bagi sejumlah negara untuk mengembangkan pariwisata halal.

“Konsumsi terbesar selain makanan adalah pakaian, obat-obatan, dan pariwisata. Sekarang bagi sebagian kelompok menengah ke atas, wisata dianggap sebagai sebuah gaya hidup,” ujar dia.

Menurut Rita, mereka cenderung bawa keluarga untuk coba hal-hal baru terkait Islam. Tentunya dengan pertimbangan kemudahan berwisata, harga penerbangan, dan moda transportasi yang terjangkau

Beda dengan Islamic Tourism

Meski sama-sama mengusung konsep halal, pariwisata halal berbeda dengan Islamic Tourism atau pariwisata Islam yang memiliki unsur keagamaan.

Itu lantaran sebagian, bahkan seluruh niatan dalam pariwisata Islam adalah untuk kepentingan keagamaan.

“Pariwisata halal sendiri tidak sama dengan pariwisata keagamaan. Di Taiwan, mereka mendefinisikannya sebagai pariwisata umum yang dilengkapi dengan layanan ramah Muslim,” kata Rita.

Baca juga: Selain Ramah Muslim, Taiwan Juga Ramah untuk Turis Indonesia

Adapun, saat ini Taiwan memiliki sembilan lembaga sertifikasi halal yang telah menerbitkan sertifikat halal pada 1.088 perusahaan dan ratusan ribu jumlah produk yang disediakan.

Hal itu disampaikan salah satu perwakilan Bellcert International Inspection and Certification Group, Nurul Fadhilah, dalam kesempatan yang sama.

Peluang Indonesia bantu pariwisata halal mendunia

Rita mengatakan, Indonesia memiliki sumber pengetahuan soal budaya Islam yang bisa dikaji bersama dengan negara-negara lain yang populasi Muslimnya sedikit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com