Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Batik Tiga Negeri Lasem yang Punya Motif Unik

Kompas.com - 06/10/2020, 11:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Pada saat yang bersamaan dengan menggeliatnya teknik membatik di Nusantara, sejumlah warga Lasem pun makin giat membatik.

“Pada abad ke-19 dan ke-20, Lasem disebut sebagai Kota Batik yang futuristik. Batik tiga negeri dibuat secara komunal oleh orang Tionghoa. Motifnya campuran Tionghora, Jawa, Eropa, India, dan Persia,” ujar Gilang.

Makna dibalik warna dan motif batik tiga negeri

Wakil Ketua Yayasan Lasem Heritage Yulia Ayu dalam kesempatan yang sama mengatakan, warna merah dalam batik tiga negeri memiliki makna tersendiri.

“Warna merah yang disebut darah ayam dalam masyarakat Tionghoa bermakna kebahagiaan. Merah adalah warna dasar penggunan batik tiga negeri,” ungkap Yulia.

Sementara itu, pemilik Rumah Batik Kidang Mas yang sudah ada sejak enam generasi lalu mengatakan, warna sogan merupakan warna tanah yang bermakna kehidupan dan selalu mengingat Tuhan.

Pemilik Rumah Batik Maranatha Ong’s Art Renny Priscilla mengatakan, batik tiga negeri memiliki varian motif cukup banyak yang dihasilkan oleh sejumlah rumah batik di Lasem.

Baca juga: Mengenal Batik Tiga Negeri, Benarkah Diwarnai di Tiga Kota?

Salah satunya adalah motif gunung ringgit yang memiliki filosofi terkait keuangan seseorang.

“Motif ini punya filosofi kalau yang memakai kain itu, uangnya akan setinggi gunung,” kata Renny dalam kesempatan yang sama.

Ia melanjutkan, ada pula kain pasiran dengan makna orang yang memakainya akan memiliki rezeki seperti pasir pantai atau tidak pernah habis. Ada juga motif bunga karang, lambang dari kekuatan.

Motif sehari-hari

Selain motif yang memiliki makna tersendiri, pemilik Rumah Batik Kidang Mas Rudi Siswanto mengatakan bahwa di Lasem terdapat motif batik sehari-hari.

“Motif batik di Lasem identik dengan budaya lokal yang ada di sini. Ada kawung bunderan, kawung suketan, dan sebagainya,” kata Rudi dalam kesempatan yang sama.

Kawung merupakan motif batik memiliki bentuk seperti buah kawung, sejenis kelapa atau kolang-kaling.

Baca juga: Alasan Batik Indonesia Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia

Selain motif kawung, pemilik Rumah Batik Lumintu Ekawatiningsih mengatakan ada juga motif daun asem dari pohon asem, dulu merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit, yang dapat dilihat hingga kini di sana.

“Ada lagi motif latohan. Latoh itu rumput laut yang sekarang terkenal dengan kulinernya urap latoh. Saya berusaha memasukkannya di setiap batik, terutama batik premium motif-motif Laseman,” kata Ekawatiningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com