KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 juga menghantam industri batik dan membuat penjualan menurun. Hal ini membuat sejumlah perajin batik tiga negeri di Lasem melakukan inovasi terhadap karyanya.
Pemilik Rumah Batik Lumintu Ekawatiningsih menuturkan bahwa inovasi batik tiga negeri di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah tidak akan berhenti.
“Di masa pandemi ini, penjualan kain sangat menurun sekali. Kita upayakan supaya para pembatik bisa masuk, mesti tidak setiap hari,” kata dia.
Baca juga: Alasan Batik Indonesia Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia
Pernyataan itu ia sampaikan dalam tur virtual Kisah Batik Tiga Negeri Lasem: Merayakan Hari Batik Nasional dengan Menjelajah Lasem secara Virtual, Jumat (2/10/2020).
Salah seorang pembatik di Rumah Batik Lumintu bernama Fatimah mengatakan bahwa dia sudah belajar membatik sejak kelas 2 SD.
“Sekarang umur saya sudah 45 tahun. Efek pandemi yang ditimbulkan adalah para pembatik diliburkan,” ujarnya.
Saat ini, Fatimah tengah menyelesaikan motif masker batik tulis. Motif tersebut merupakan inovasi terbatu dari Rumah Batik Lumintu.
Ada juga masker batik tulis dagangan Ekawatiningsih yang dapat dibeli secara online. Beberapa waktu lalu, Ekawatiningsih juga sempat menjual sajadah bermotif batik Lasem.
Kreasi warna baru
Selain menawarkan jenis produk batik tiga negeri khas Lasem yang baru, Ekawatiningsih juga mengkreasikan warna batik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.