Jika sebuah desa wisata masuk dalam kategori embrio, pihaknya akan bantu mengangkat perekonomiannya melalui pelatihan sumber daya masyarakat dan pengelolaan tempat wisata yang sudah ada.
Apabila sebuah desa wisata memiliki potensi seperti alam atau kerajinan tangan namun belum ada tempat wisata, pihaknya akan bantu membuatkan tempat wisata.
“Kalau kategori berkembang, kita coba kombinasikan dengan keunikan. Bisa saja wisata alamnya, ekonomi kreatifnya,” ucap Deddy.
Baca juga: Uniknya Desa Wisata Cibuntu, Ada Kampung Kambing yang Bersih
Deddy mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengklasifikasikan 251 desa wisata yang ada untuk mulai semakin dikembangkan.
Salah satu yang termasuk dalam daftar tersebut adalah Desa Bantaragung di Kabupaten Majalengka yang terkenal akan Ciboer Pass-nya.
“Sekarang dari 251 desa wisata, kalau misal dibagi bertahap lima tahun, per tahun harus berapa desa? Kita ingin tahun ini sebanyak-banyaknya dikembangkan,” kata Deddy.
“Tagline kami sekarang adalah tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Jangan sampai warga desa malah pergi ke kota,” imbuhnya.