Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wisata di TN Komodo Wajib Registrasi Online

Kompas.com - 07/10/2020, 12:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Rinus mengungkapkan salah satu strategi menghidupkan kembali pariwisata adalah dengan menggencarkan registrasi online bagi kapal wisata.

"Seluruh kapal-kapal tolong diregistrasi secara online. Kalau tidak, maka bapak ibu tidak bisa melakukan aktivitas kepariwisataan di dalam (Manggarai Barat," kata Agustinus.

Hal ini disampaikan dalam Live Streaming Sosialisasi Panduan CHSE Usaha Wisata Selam Labuan Bajo, Selasa (6/10/2020) di channel Youtube Kemenparekraf.

Baca juga: Bakal Ada Wisata Tematik di Labuan Bajo, Seperti Apa

Dalam acara yang dihadiri oleh pelaku usaha wisata selam di Manggarai Barat, ia menegaskan, agar seluruh pihak terutama pelaku usaha bisa menaati peraturan mengenai registrasi online kapal.

Hal ini, kata dia, berlaku pada aktivitas wisata di Taman Nasional Komodo (TN Komodo) maupun di luarnya.

481 kapal wisata, baru 56 yang memiliki home base di Labuan Bajo

Selain itu, ia juga mengungkapkan hasil data kajiannya, dari 481 kapal wisata di Manggarai Barat, hanya 56 kapal yang memiliki home base di Labuan Bajo.

Sisanya, kata dia, memiliki home base di luar Manggarai Barat, seperti Jakarta, Bali, dan Lombok.

Melihat hal ini, pihaknya mengaku akan menertibkan dan tidak lagi mengizinkan kapal wisata yang tidak memiliki tanda daftar usaha pariwisata di Manggarai Barat.

"Kapal-kapal yang belum memiliki tanda daftar usaha pariwisata di Manggarai Barat segera diurus. Kalau tidak, tidak akan mungkin melakukan aktivitas pariwisata di perairan Kabupaten Manggarai Barat," jelasnya.

 

KMP Komodo berlayar menuju Pulau Rinca saat peluncurannya di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/12/2018). Kapal wisata berkapasitas 80 orang dengan kecepatan 9 knot tersebut sebagai alternatif moda transportasi laut bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan menuju Pulau Komodo, yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO KMP Komodo berlayar menuju Pulau Rinca saat peluncurannya di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/12/2018). Kapal wisata berkapasitas 80 orang dengan kecepatan 9 knot tersebut sebagai alternatif moda transportasi laut bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan menuju Pulau Komodo, yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca juga: Panduan Cara Daftar Online ke Labuan Bajo dan TN Komodo

Untuk itu, ia meminta kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah dengan para pelaku usaha wisata kapal.

Hal ini agar tidak terjadi kerugian bagi pariwisata Manggarai Barat karena kapal wisata yang ternyata tak bermarkas di sana.

"Dia bayar pajak di sana (di luar Manggarai Barat), tapi cari hidupnya di sini. Coba bayangkan. Bagi hasilnya pajak itu bukan untuk pemerintah daerah ini, tapi untuk orang Bali, Jakarta dan Lombok," terangnya.

"Sekarang saya tidak mau, kau harus memiliki tanda daftar usaha pariwisata di Manggarai Barat," sambung dia.

Agustinus juga menerima masukan apabila para pelaku usaha menemukan kapal wisata yang tidak memiliki tanda daftar usaha pariwisata tersebut.

Buat tanda daftar usaha pariwisata Manggarai Barat gratis

Agustinus juga menepis kabar para pelaku usaha wisata harus membayar untuk membuat tanda daftar usaha pariwisata Manggarai Barat.

Ia menegaskan, pendaftaran untuk membuat tanda tersebut, gratis atau bebas biaya.

"Saya jamin gratis, tidak bayar, satu hari, selesai. Kalau ada kesulitan di mana tolong, kalau ada staf saya yang minta uang, tolong kasih kabar, saya akan berhentikan dia," tegasnya.

Baca juga: Pemilik Kapal Wisata di Labuan Bajo Diimbau Punya Asuransi untuk Mengatasi Dampak Pandemi

Kemudahan dalam membuat tanda daftar usaha ini, lanjut dia, tidak lain bertujuan untuk kembali membangkitkan ekonomi masyarakat Manggarai Barat yang terhenti akibat pandemi Covid-19.

Tak hanya mengatur registrasi online kapal wisata, pihaknya juga mengaku tengah mendorong agar seluruh destinasi di luar TN Komodo dikelola oleh desa melalui Bumdes.

Hal tersebut dalam rangka mengembangkan community based tourism untuk mendapatkan sustainable tourism.

"Karena sustainable tourism itu hanya bisa didapat dengan community based tourism yang didorong secara baik," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com