Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/10/2020, 12:50 WIB


KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Rinus mengungkapkan salah satu strategi menghidupkan kembali pariwisata adalah dengan menggencarkan registrasi online bagi kapal wisata.

"Seluruh kapal-kapal tolong diregistrasi secara online. Kalau tidak, maka bapak ibu tidak bisa melakukan aktivitas kepariwisataan di dalam (Manggarai Barat," kata Agustinus.

Hal ini disampaikan dalam Live Streaming Sosialisasi Panduan CHSE Usaha Wisata Selam Labuan Bajo, Selasa (6/10/2020) di channel Youtube Kemenparekraf.

Baca juga: Bakal Ada Wisata Tematik di Labuan Bajo, Seperti Apa

Dalam acara yang dihadiri oleh pelaku usaha wisata selam di Manggarai Barat, ia menegaskan, agar seluruh pihak terutama pelaku usaha bisa menaati peraturan mengenai registrasi online kapal.

Hal ini, kata dia, berlaku pada aktivitas wisata di Taman Nasional Komodo (TN Komodo) maupun di luarnya.

481 kapal wisata, baru 56 yang memiliki home base di Labuan Bajo

Selain itu, ia juga mengungkapkan hasil data kajiannya, dari 481 kapal wisata di Manggarai Barat, hanya 56 kapal yang memiliki home base di Labuan Bajo.

Sisanya, kata dia, memiliki home base di luar Manggarai Barat, seperti Jakarta, Bali, dan Lombok.

Melihat hal ini, pihaknya mengaku akan menertibkan dan tidak lagi mengizinkan kapal wisata yang tidak memiliki tanda daftar usaha pariwisata di Manggarai Barat.

"Kapal-kapal yang belum memiliki tanda daftar usaha pariwisata di Manggarai Barat segera diurus. Kalau tidak, tidak akan mungkin melakukan aktivitas pariwisata di perairan Kabupaten Manggarai Barat," jelasnya.

 

KMP Komodo berlayar menuju Pulau Rinca saat peluncurannya di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/12/2018). Kapal wisata berkapasitas 80 orang dengan kecepatan 9 knot tersebut sebagai alternatif moda transportasi laut bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan menuju Pulau Komodo, yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO KMP Komodo berlayar menuju Pulau Rinca saat peluncurannya di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/12/2018). Kapal wisata berkapasitas 80 orang dengan kecepatan 9 knot tersebut sebagai alternatif moda transportasi laut bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan menuju Pulau Komodo, yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca juga: Panduan Cara Daftar Online ke Labuan Bajo dan TN Komodo

Untuk itu, ia meminta kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah dengan para pelaku usaha wisata kapal.

Hal ini agar tidak terjadi kerugian bagi pariwisata Manggarai Barat karena kapal wisata yang ternyata tak bermarkas di sana.

"Dia bayar pajak di sana (di luar Manggarai Barat), tapi cari hidupnya di sini. Coba bayangkan. Bagi hasilnya pajak itu bukan untuk pemerintah daerah ini, tapi untuk orang Bali, Jakarta dan Lombok," terangnya.

"Sekarang saya tidak mau, kau harus memiliki tanda daftar usaha pariwisata di Manggarai Barat," sambung dia.

Agustinus juga menerima masukan apabila para pelaku usaha menemukan kapal wisata yang tidak memiliki tanda daftar usaha pariwisata tersebut.

Buat tanda daftar usaha pariwisata Manggarai Barat gratis

Agustinus juga menepis kabar para pelaku usaha wisata harus membayar untuk membuat tanda daftar usaha pariwisata Manggarai Barat.

Ia menegaskan, pendaftaran untuk membuat tanda tersebut, gratis atau bebas biaya.

"Saya jamin gratis, tidak bayar, satu hari, selesai. Kalau ada kesulitan di mana tolong, kalau ada staf saya yang minta uang, tolong kasih kabar, saya akan berhentikan dia," tegasnya.

Baca juga: Pemilik Kapal Wisata di Labuan Bajo Diimbau Punya Asuransi untuk Mengatasi Dampak Pandemi

Kemudahan dalam membuat tanda daftar usaha ini, lanjut dia, tidak lain bertujuan untuk kembali membangkitkan ekonomi masyarakat Manggarai Barat yang terhenti akibat pandemi Covid-19.

Tak hanya mengatur registrasi online kapal wisata, pihaknya juga mengaku tengah mendorong agar seluruh destinasi di luar TN Komodo dikelola oleh desa melalui Bumdes.

Hal tersebut dalam rangka mengembangkan community based tourism untuk mendapatkan sustainable tourism.

"Karena sustainable tourism itu hanya bisa didapat dengan community based tourism yang didorong secara baik," tutup dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Turis Asing di Bali Dilarang Sewa Motor, Jika Lakukan 2 Hal Ini

Turis Asing di Bali Dilarang Sewa Motor, Jika Lakukan 2 Hal Ini

Travel Update
Penyeberangan dari dan ke Bali Tutup Selama Nyepi, Catat Waktunya

Penyeberangan dari dan ke Bali Tutup Selama Nyepi, Catat Waktunya

Travel Update
Pelita Air Buka Rute Penerbangan Jakarta-Balikpapan PP, Ini Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Penerbangan Jakarta-Balikpapan PP, Ini Jadwalnya

Travel Update
Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah

Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah

Travel Tips
Pemerintah Bentuk Satgas untuk Atasi Pelanggaran Turis Asing di Bali

Pemerintah Bentuk Satgas untuk Atasi Pelanggaran Turis Asing di Bali

Travel Update
10 Promo Nyepi Hotel di Bali 2023, Ada Paket di Bawah Rp 1 Juta 

10 Promo Nyepi Hotel di Bali 2023, Ada Paket di Bawah Rp 1 Juta 

Travel Update
TransNusa Perdana Terbang Jakarta-Kuala Lumpur, Tiket Mulai Rp 990.000

TransNusa Perdana Terbang Jakarta-Kuala Lumpur, Tiket Mulai Rp 990.000

Travel Update
Cara Beli Tiket Masuk TMII, Online dan Offline

Cara Beli Tiket Masuk TMII, Online dan Offline

Travel Tips
Cuti Bersama Nyepi 2023, Masyarakat Diimbau Liburan di Indonesia

Cuti Bersama Nyepi 2023, Masyarakat Diimbau Liburan di Indonesia

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar 27 Maret-2 April

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar 27 Maret-2 April

Travel Update
Artotel Casa Cikarang Dibuka, Ada Promo Menginap mulai Rp 490.000

Artotel Casa Cikarang Dibuka, Ada Promo Menginap mulai Rp 490.000

Hotel Story
Kata Menparekraf Soal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Kata Menparekraf Soal Pencabutan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina

Travel Update
Cara ke TMII Naik Bus Transjakarta, Berhenti di Pintu 3 

Cara ke TMII Naik Bus Transjakarta, Berhenti di Pintu 3 

Travel Tips
Mulai dari Perth hingga Ningaloo Reef, Berikut Destinasi Wisata Eksotis Australia Barat yang Wajib Disambangi

Mulai dari Perth hingga Ningaloo Reef, Berikut Destinasi Wisata Eksotis Australia Barat yang Wajib Disambangi

BrandzView
Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+