Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamongan Bakal Gencarkan Pengembangan Desa Wisata

Kompas.com - 08/10/2020, 16:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

“Wisata petik jeruk ini merupakan inisiatif dari warganya sendiri,” kata Sisyanto.

Motivasi desa lain

Ada pula Pantai Kutang yang merupakan sebuah tempat wisata yang terletak di Desa Labuhan, Kecamatan Brondong. Dahulu, pantai tersebut masih belum benar-benar dikelola oleh masyarakat setempat.

“Awalnya hanya desa saja. Sekarang jadi berkembang pesat. Desa-desa lain akan termotivasi dengan desa yang sudah ada dan berhasil jadi desa wisata,” sambung Sisyanto.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengadakan pelatihan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan membuatkan program untuk mengembangkan desa wisata dan membangun ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Selain Desa Labuhan, ada juga Desa Besur di Kecamatan Sekaran yang menawarkan wisata agro dengan perkebunannya yang indah, yakni Wisata Besur Agro Edukasi.

Mengutip situs Lamongan Tourism, desa wisata tersebut memiliki suasana Instagramable lantaran bunga-bunga yang bermekaran dapat dijadikan sebagai latar belakang foto menarik.

Selain itu, wisatawan juga bisa mengelilingi sebuah kolam yang dikelilingi hamparan bunga. Mereka juga bisa berjalan-jalan di tengah sawah sambil menikmati udara segar saat berkunjung di pagi hari.

Menurut dia, desa-desa di Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menarik wisatawan.

Bangunan utama situs pataan yang diduga merupakan vihara, yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan.HAMZAH ARFAH Bangunan utama situs pataan yang diduga merupakan vihara, yang berada di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan.

Mulai dari potensi peninggalan situs kuno, yakni Situs Pataan di Dusun Montor, Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, hingga desa lain yang menawarkan potensi alam seperti perkebunan.

“Setiap desa memiliki potensi masing-masing. Sekarang hampir semua desa direncanakan untuk diubah menjadi desa wisata,” kata Sisyanto.

Mengutip Kompas.com, Situs Pataan sudah melalui ekskavasi ketiga oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur (Jatim) sejak 3 Juli 2019.

Kepala BPCB Trowulan Jatim Andi Muhammad Said pada saat itu mengatakan, Situs Pataan merupakan peninggalan zaman Airlangga pada abad ke-10.

Baca juga: Melihat Destinasi Wisata Religi Baru di Lamongan

“Jadi, untuk sementara kajian kita itu menunjukkan, ini peninggalan masa muda Airlangga di abad ke-10 dan ini sebelum Majapahit,” ujar Andi, Kamis (11/7/2019).

Menurut dia dilihat dari ciri-cirinya, bangunan yang ditemukan bercorak Buddha. Hal itu terlihat dari stupa, bangunan pintu gerbang dan belakang yang seperti Vihara.

Dengan bangunan dan sisa-sisa peninggalan yang ditemukan di sekitar kompleks situs Pataan, Andi dan para arkeolog BPCB Trowulan memprediksi, situs Pataan merupakan tempat ibadah yang juga menjadi perumahan bagi penghuninya saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com