"Kita mendukung, kita selalu siap. Namun, wisatawan itu juga harus menerapkan protokol kesehatan. Dari pihak kita sendiri, baik hotel, transportasi, dan obyek wisatanya juga terus kita lakukan protokol kesehatan," kata dia.
Ia juga menginfokan bahwa hingga kini Bali masih belum membuka pariwisatanya untuk wisatawan mancanegara.
Keputusan itu diambil karena berbagai faktor, salah satunya negara-negara masih belum membuka perbatasannya.
"Karena memang negara-negara luar kan masih belum buka juga perbatasannya. Merekanya yang masih meng-close border-nya gitu. Ya kalau kita buka sekarang ya juga pasti sepi-sepi aja," ujar Putu.
Baca juga: Biaya Rapid Test di Bandara Ngurah Rai Bali Turun Jadi Rp 85.000
Sebelumnya, melihat situs resmi Angkasa Pura I, Angkasa Pura Airports menggandeng Incheon International Airport Corporation (IIAC) yang berbasis di Korea Selatan untuk menjajaki kerja sama terkait penerapan pedoman Inisiasi Koridor Sehat atau Safe Corridor Innitiative (SCI) di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi dengan Presiden & CEO IIAC Bon-Hwan Koo secara virtual dari kantor masing-masing pada Kamis (10/9/2020).
"Melalui kerja sama ini, kami berupaya dapat meyakinkan masyarakat, baik dari dalam dan luar negeri untuk kembali melakukan perjalanan udara dengan rasa aman dan nyaman di masa adaptasi kebiasaan baru ini," kata Faik dalam keterangan tertulis.
Pihaknya berharap kerja sama itu dapat kembali meningkatkan pariwisata dan roda perekonomian di Indonesia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan