Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2020, 14:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Memperingati Hari Pos Sedunia yang jatuh setiap 9 Oktober, salah satunya bisa dilakukan dengan mengunjungi kantor pos pertama di Indonesia.

Kantor pos pertama Indonesia ternyata ada di Jakarta atau yang dulunya bernama Batavia. Kantor pos itu sudah berdiri sejak zaman Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yakni pada 26 Agustus 1746.

Mengutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kantor pos tersebut didirikan Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff 144 tahun setelah dunia pos modern masuk ke Nusantara.

Baca juga: Panduan Transportasi Umum Menuju Nepal van Java dari Jakarta

Meski begitu, mengutip BUMN.info, kegiatan surat menyurat dan pengiriman barang sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Tarumanegara.

Namun hadirnya Belanda membuat kegiatan tersebut semakin berkembang karena kegiatan pengiriman dilakukan melalui pos.

Sengaja dibangun di lokasi strategis

Saat itu, Batavia merupakan pusat pemerintahan pada zaman Hindia Belanda. Pembangunan kantor pos pun dilakukan tepat di depan Balai Kota Pemerintahan Hindia Belanda.

Lokasi tersebut dipilih lantaran pada saat itu, mengutip Jakarta-tourism.go.id, kantor pos memiliki peran penting pada zaman kolonial. Arus informasi harus diterima dengan cepat.

Dahulu, perhubungan pos hanya dilakukan di sejumlah kota tertentu di dalam dan luar Pulau Jawa. Adapun, surat dan paket pos hanya ditaruh di Gedung Penginapan Kota atau Stadsherbrg.

Gedung Kantor Pos Indonesia di Jakarta, atau Batavia, pada zaman dahulu.https://www.bumn.info / TROPENMUSEUM Gedung Kantor Pos Indonesia di Jakarta, atau Batavia, pada zaman dahulu.

Alhasil, orang-orang yang melakukan kegiatan surat menyurat dan pengantaran barang harus selalu memeriksa apakah ada surat atau paket terbaru.

Melihat hal tersebut, Imhoff pun membangun Kantor Pos Kota guna meningkatkan keamanan surat dan paket yang dikirim tersebut, terlebih bagi para pedagang.

Jalur pos Jakarta–Semarang

Empat tahun sejak Kantor Pos Kota didirikan, mengutip situs resmi Pos Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membangun kantor pos lain di Semarang untuk menghubungkannya dengan Kantor Pos Kota.

Baca juga: Wahana Lumina di Grand Merakaca Semarang, Seperti Jalan-jalan di Luar Negeri

Perhubungan antara kedua pos dilakukan agar pengiriman pos teratur dan makin cepat. Rute perjalanan pos pada saat itu adalah melalui Karawang, Cirebon, dan Pekalongan.

Seorang pengantar pos pada zaman Hindia Belanda.https://www.bumn.info / TROPENMUSEUM Seorang pengantar pos pada zaman Hindia Belanda.

Pengiriman informasi dari Batavia ke Semarang dilakukan melalui Jalan Raya Pos yang juga dikenal dengan De Grote Postweg.

Hingga saat ini, gedung Kantor Pos Kota masih terletak di Jalan Taman Fatahillah nomor 3, Jakarta Barat. Meski masih berfungsi sebagai kantor pos, bagian gedung lain digunakan untuk Galeria Fatahillah.

Baca juga: Ngeteh ala Ratu Inggris di Kota Tua, Didampingi Kue Perancis nan Lezat

Jika ingin berwisata ke Kota Tua saat pandemi Covid-19 sudah mereda, serta situasi dan kondisi dinyatakan aman untuk bepergian, jangan lupa berfoto di depan gedung Kantor Pos Kota.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Maharani Zoo dan Goa Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Maharani Zoo dan Goa Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Makna Batik Parang Udan yang Dipakai Jokowi, Simbol Kepemimpinan

Makna Batik Parang Udan yang Dipakai Jokowi, Simbol Kepemimpinan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Harga Tiket Pesawat di NTT Meroket, Kupang-Ruteng Capai Rp 1,9 Juta

Travel Update
Harga Wahana Wisata di Pantai Senggigi Lombok

Harga Wahana Wisata di Pantai Senggigi Lombok

Travel Update
Festival Golo Curu di Ruteng NTT, Sajikan Keindahan dan Keunikan Budaya Manggarai

Festival Golo Curu di Ruteng NTT, Sajikan Keindahan dan Keunikan Budaya Manggarai

Travel Update
Selain Bali, 4 Kota di Dunia Ini Juga Akan Terapkan Pajak Turis

Selain Bali, 4 Kota di Dunia Ini Juga Akan Terapkan Pajak Turis

Travel Update
Lokasi Monumen Soerjo, Tepat di Samping Jalan Utama Solo-Ngawi

Lokasi Monumen Soerjo, Tepat di Samping Jalan Utama Solo-Ngawi

Travel Tips
Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023, Wisatawan Bisa Manfaatkan Homestay

Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023, Wisatawan Bisa Manfaatkan Homestay

Travel Update
Pameran Pembangunan Terbesar Tahunan di Kulon Progo Digelar 13-28 Oktober 2023

Pameran Pembangunan Terbesar Tahunan di Kulon Progo Digelar 13-28 Oktober 2023

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Rute Halim-Padalarang-Tegalluar PP

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Rute Halim-Padalarang-Tegalluar PP

Travel Update
Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com