Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Besar China Penuh Wisatawan, Seolah Tak Ada Covid-19

Kompas.com - 11/10/2020, 08:08 WIB
Lenny Septiani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Seolah tak kenal pandemi corona, minggu terakhir ini Tembok Besar China penuh dengan wisatawan. Mereka saling berdesakan tanpa jaga jarak di sana.

Memang, sebagian besar wisatawan memakai masker. Namun, terdapat sejumlah orang, termasuk anak-anak yang menarik masker sampai dagu. Bahkan, beberapa orang sama sekali tidak memakai masker.

Kunjungan padat itu dikarenakan Minggu Liburan Golden Week yang berlangsung Kamis-Rabu (1-7 Oktober 2020). Golden Week sendiri adalah hari libur nasional seminggu yang menjadi salah satu periode perjalanan tahunan tersibuk di China.

Berdasarkan laporan resmi China, jumlah kasus yang dilaporkan tetap rendah sejak musim semi. Terdapat beberapa tambahan kasus pada bulan Juni, tetapi dapat diatasi dengan lockdown dan tes massal.

Baca juga: Pariwisata Thailand Segera Buka Lagi, Turis Asing Pertama Datang dari China

Dengan jumlah transmisi lokal yang hampir nol, mulai 1 Oktober 2020 masyarakat berbondong-bondong ke stasiun bus, bandara, dan pusat transit untuk melakukan perjalanan keliling negeri.

Pemerintah provinsi dan kota juga berlomba untuk menarik wisatawan dengan mengeluarkan voucher perjalanan dan wahana diskon, bahkan gratis.

Tembok Besar juga disiapkan untuk menarik kunjungan wisatawan. Lokasi terpopuler di sana adalah bagian Badaling yang dibuka kembali pada akhir Maret 2020 dengan mengharuskan pengunjung memesan tiket terlebih dahulu.

Bagian Badaling yang populer juga dibatasi dengan jumlah pengunjung harian sebesar 30 persen dari kapasitas biasanya. Menjelang perayaan Golden Week, pihak pengelola menaikkan batas menjadi 75 persen dari kapasitas normal atau sekitar 48.750 pengunjung.

Ilustrasi Tembok Besar China.pixabay.com/12019-10260 Ilustrasi Tembok Besar China.

Adapun, Wilayah Administratif Khusus Badling (lembaga pemerintah pengelola Tembok Besar) merilis pemberitahuan pada 29 September 2020 yang memperingatkan pengunjung untuk terus mengikuti pembatasan selama musim liburan.

Pembatasan itu salah satunya menjaga jarak satu meter. Dalam pemberitahuan, disebutkan  bahwa pengunjung dilarang keras berkumpul bersama.

Melihat situasi yang terjadi pada minggu ini, peraturan pembatasan tersebut terlihat tak diikuti wisatawan yang bahkan tidak memakai masker.

Biasanya pada liburan Golden Week, masyarakat China pergi ke luar negeri. Namun pandemi Covid-19 membuat masyarakat mengganti perjalanan ke dalam negeri.

Baca juga: Apa Itu Tulou? Bangunan Bulat Khas China yang Jadi Rumah Mulan

Menurut data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China, dalam empat hari pertama ada 425 juta perjalanan turis domestik yang dilakukan dan menghasilkan lebih dari 45 miliar dollar AS pendapatan pariwisata.

Diberitakan CNN Travel, Rabu (7/10/2020), salah satu wisatawan yang terbang ke Shanghai bernama Chen Qianmei mengatakan bahwa rasa bahaya sebagian besar telah memudar.

"Saya pikir China memiliki (virus) dibawah kendali yang cukup baik,” kata dia kepada CNN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com