Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Sudah Buka untuk Wisnus sejak Juli, Okupansi Hotel Masih Rendah

Kompas.com - 12/10/2020, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bali sudah menyambut kembali wisatawan nusantara (wisnus) sejak 31 Juli 2020. Namun, keadaan masih belum membaik bagi industri perhotelan.

“Memang ada peningkatan, tapi sedikit. Okupansi hanya single digit kisaran 5–7 persen atau 5–9 persen,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, kepada Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Meski begitu, persentase okupansi tersebut hanya mencakup beberapa hotel lantaran saat ini masih ada hotel yang belum buka.

Baca juga: Okupansi Hotel Bintang di Indonesia Mulai Menggeliat, Bali Paling Rendah

Ia melanjutkan, pemasukan industri perhotelan Bali mencapai minus selama pandemi Covid-19 melanda sekitar tujuh bulan lamanya.

“Dalam situasi normal, hotel berjalan dengan tingkat okupansi di atas 40 persen baru ada pendapatan. Kalau hanya 5–7 persen, hotel melakukan efisiensi,” ujar Rai.

Adapun beberapa hotel melakukan efisiensi tenaga kerja dengan hanya mempekerjakan sejumlah staf untuk pelayanan.

Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat okupansi hotel adalah lama tinggal wisnus yang saat ini hanyalah tiga hari dua malam.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Jembrana Bali, Lihat Kerangka Manusia Purba

Selain itu, tingkat okupansi hotel juga dipengaruhi daerah wisnus tersebut berasal. Menurut Rai, Jakarta merupakan salah satu kontributor terbesar pada perekonomian industri perhotelan.

Namun, PSBB jilid dua yang sedang diberlakukan membuat sejumlah wisnus asal Jakarta sulit terbang ke Bali, sehingga memengaruhi tingkat okupansi hotel.

Ada peningkatan, tetapi tidak terlalu signifikan

Tingkat okupansi hotel pada periode Maret–Juli 2020 diungkapkan Rai terbilang sangat rendah. Hal ini lantaran 95 persen hotel di Bali menutup operasionalnya.

“Maret–Juli masih nol, masih single digit juga. Sangat banyak karyawan hotel yang dirumahkan. Hotel yang buka, lima persen itu waktu itu hanya untuk membantu jadi fasilitas karantina PMI,” kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang pada Maret adalah 25,41 persen.

Danau Bratan, Balishutterstock Danau Bratan, Bali

TPK hotel kian menurun lantaran pada April hanya mencapai 3,22 persen. Sementara itu, Mei dan Juni memiliki TPK hotel masing-masing 2,07 persen.

Meski begitu, TPK hotel mulai mengalami peningkatan pada Juli yang mencapai 2,57 persen dan Agustus mencapai 3,68 persen.

Kompas.com coba mencari TPK hotel nonbintang serta TPK hotel di Bali secara keseluruhan, tetapi tidak mendapatkan data terkait.

Baca juga: 425 Hotel di Bali Sudah Tersertifikasi Protokol Kesehatan

“Saya imbau seluruh masyarakat untuk melakukan gotong royong mengatasi pandemi Covid-19 agar bisa landai, sehingga kita bisa mengusulkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang” ucap Rai.

Menurut dia, wisman memberi dampak yang signifikan. Pihaknya pun berharap ada pembukaan untuk wisman pada Desember bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com