Tingkat okupansi hotel pada periode Maret–Juli 2020 diungkapkan Rai terbilang sangat rendah. Hal ini lantaran 95 persen hotel di Bali menutup operasionalnya.
“Maret–Juli masih nol, masih single digit juga. Sangat banyak karyawan hotel yang dirumahkan. Hotel yang buka, lima persen itu waktu itu hanya untuk membantu jadi fasilitas karantina PMI,” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang pada Maret adalah 25,41 persen.
TPK hotel kian menurun lantaran pada April hanya mencapai 3,22 persen. Sementara itu, Mei dan Juni memiliki TPK hotel masing-masing 2,07 persen.
Meski begitu, TPK hotel mulai mengalami peningkatan pada Juli yang mencapai 2,57 persen dan Agustus mencapai 3,68 persen.
Kompas.com coba mencari TPK hotel nonbintang serta TPK hotel di Bali secara keseluruhan, tetapi tidak mendapatkan data terkait.
Baca juga: 425 Hotel di Bali Sudah Tersertifikasi Protokol Kesehatan
“Saya imbau seluruh masyarakat untuk melakukan gotong royong mengatasi pandemi Covid-19 agar bisa landai, sehingga kita bisa mengusulkan wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang” ucap Rai.
Menurut dia, wisman memberi dampak yang signifikan. Pihaknya pun berharap ada pembukaan untuk wisman pada Desember bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.