Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2020, 15:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari enam bulan berdampak bagi semua sektor global, termasuk sektor perjalanan.

Salah satu usaha di sektor perjalanan, kapal pesiar--juga mengalami dampak dari pandemi.

Dilansir CNN Travel, pemandangan terlihat berbeda di pantai kala kapal-kapal yang pernah berjaya itu, tampak tergeletak bobrok bahkan bagian dalamnya terbuka.

Kapal-kapal pesiar tersebut sebelumnya menjadi kebanggaan armada seperti Carnival Cruise Line. Saat ini, bagian-bagian kapal itu sedang dibongkar dan siap untuk dijual sebagai barang bekas.

Hal ini dilakukan perusahaan kapal pesiar karena kapal-kapal tersebut sudah tidak pernah dipakai lagi sejak pandemi melanda.

Baca juga: Bakal Ada Pelayaran Tanpa Tujuan di Singapura November 2020

Ketika perusahaan kapal pesiar memutuskan kapal tidak lagi dibutuhkan dan ada yang membelinya, maka kapal tersebut biasanya berakhir di Aliaga, Turki.

Aliaga merupakan sebuah tempat pemecah kapal di Turki, tempat berakhirnya kapal-kapal yang sudah rusak dan tak digunakan lagi.

Bisnis pemecah kapal naik 30 persen

Namun, di balik kelesuan bisnis kapal pesiar, ada satu pihak yang tampak diuntungkan. Adalah bisnis pemecah kapal di Aliaga, Turki yang mengaku bisnis ini naik 30 persen setelah pandemi.

Hal tersebut dilaporkan Reuters seperti dikutip CNN Travel.

Tragisnya sektor kapal pesiar yang terdampak pandemi hingga mengakibatkan armadanya dijual juga terlihat dari dokumentasi foto drone.

Foto dari galangan kapal itu menggambarkan kapal pesiar tampak seperti zombie, dengan pemandangan setengah kapal yang masih baik, dan setengahnya lagi tinggal kerangka serta puing-puing.

Kolam renang pun masih terlihat utuh dan lapangan golf onboard berwarna hijau cerah membentuk kontras berdampingan dengan puing-puing lain yang rusak.

Baca juga: Kapal Pesiar World Dream Mulai Pelayaran Tanpa Tujuan pada November 2020

Dilaporkan CNN Travel, ratusan kapal pesiar yang berlayar di seluruh dunia awal tahun ini, sebagian besarnya sekarang hanya terbaring di laut, tanpa penumpang.

Carnival Corporation jual 18 kapal

Pengumuman mengejutkan datang dari Carnival Corporation pada September 2020. Perusahaan kapal pesiar ini mengumumkan rencana untuk menjual 18 kapal pesiar yang kurang efisien dalam beberapa bulan mendatang.

Hal ini mengakibatkan pengurangan 12 persen dari keseluruhan armadanya. Padahal, kapal-kapal ini sudah direncanakan perjalanan berlayarnya pada 2021.

Adapun kapal yang dijual salah satunya Costa Victoria.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

7 Penginapan Murah di Lembah Harau, Mulai Rp 200.000-an Per Malam 

Hotel Story
Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Okupansi Hotel di Mandalika Jelang MotoGP 2023 Capai 95 Persen

Hotel Story
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di TN Baluran Capai 88,66 Hektar

Travel Update
Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Tren Wisata ke Gunung-gunung Kecil Jadi Populer Saat Pandemi

Travel Update
Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Seluruh Gunung di Indonesia Akan Terapkan Sistem Tiket Online

Travel Update
Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jejak Portugis di Kampung Tugu, Ada Gereja Berusia Lebih dari 2 Abad

Jalan Jalan
Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Wisata Hutan Buatan di Perkotaan

Jalan Jalan
Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Aneka Tantangan Wisata Gunung, dari Sampah hingga Pengelolaan Kunjungan

Travel Update
Candi Mendut di Jawa Tengah: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Candi Mendut di Jawa Tengah: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Menelusuri Sejarah Hadirnya Orang Portugis di Kampung Tugu

Menelusuri Sejarah Hadirnya Orang Portugis di Kampung Tugu

Jalan Jalan
Potensi Wisata Gunung di Indonesia, Raup Devisa 150 Juta Dollar AS

Potensi Wisata Gunung di Indonesia, Raup Devisa 150 Juta Dollar AS

Travel Update
Spot Foto di Pameran Petualangan Sherina 2, Ada Latar Hutan Kalimantan

Spot Foto di Pameran Petualangan Sherina 2, Ada Latar Hutan Kalimantan

Travel Tips
8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 

8 Wisata Kota Tua di Indonesia, Tak Cuma di Jakarta 

Jalan Jalan
5 Tips ke Pameran Petualangan Sherina 2, Pakai Baju ala Sherina dan Sadam

5 Tips ke Pameran Petualangan Sherina 2, Pakai Baju ala Sherina dan Sadam

Travel Tips
Nostalgia Petualangan Sherina di Pameran Ini, Cuma sampai 1 Oktober

Nostalgia Petualangan Sherina di Pameran Ini, Cuma sampai 1 Oktober

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com