Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2020, 19:07 WIB

GUNUNGKIDUL,KOMPAS.com - Berwisata ke alam merupakan salah satu cara yang cukup aman dilakukan pada masa pandemi.

Lembah Ngingrong yang ada di Kelurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta jadi satu dari sekian tempat wisata yang bisa dikunjungi.

Di sana, ada sejumlah paket wisata, mulai dari susur gua horizontal, menjelajahi telaga bawah tanah, hingga sensasi menjajal flying fox melewati lembah.

Adapun, Lembang Ngingrong merupakan satu dari 13 geosite Gunungsewu Unesco Global Geopark (GUGG).

Lembah Ngingrong mudah dijangkau. Jarak dari Kota Wonosari hanya sekitar tiga kilometer (km). Letaknya juga berada di pingir jalan menuju pantai selatan Gunungkidul. Siapa pun yang melewati jalan ini akan dengan mudah menemukannya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ngingrong Suwarno mengatakan, pada masa pandemi ini pihaknya sudah membuka kawasan Ngingrong sejak Juli 2020.

“Untuk pengunjung, tetap dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan juga wajib memakai masker sebelum masuk ke Ngingrong,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/10/2020).

Flying fox di Lembah Ngingrong

Namun, wisatawan yang ingin mencoba flying fox baru tersedia pada hari Sabtu dan Minggu saja. Tarifnya Rp 35.000 untuk gaya biasa, dan Rp 60.000 untuk gaya Superman. 

Lintasa flying fox di atas lembah Ngingrong memiliki panjang 135 meter dengan ketinggian 78-80 meter. Fasilitas keamanan, seperti full body harness untuk tali keamanan dan helm khusus juga sudah tersedia, sehingga pengunjung tak perlu khawatir.

Nantinya apabila pengunjung sudah selesai menjajal wahana flying fox melintasi lembah, mereka akan dijemput dengan ATV.

Baca juga: Lembah Ngingrong, Wisata Alam Lengkap di Gunungkidul

Wisata Lembah Ngingrong juga makin lengkap dengan adanya pasar wisata kuliner yang diresmikan sejak Januari 2018. Pasar yang menghadirkan sajian kuliner khas desa tersebut buka setiap Sabtu dan Minggu.

“Sejak dibuka setelah tutup karena pandemi selama tiga bulan, memang ada penurunan kunjungan. Saat ini kami terus berupaya agar bangkit lagi,” kata Suwarno.

Ia melanjutkan, penurunannya dibanding sebelum pandemi cukup besar, sekitar 50 persen. Menurut dia, penurunan itu karena berkurangnya pengunjung yang biasanya mampir setelah berwisata di pantai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Travel Update
AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

AP I Layani 6,2 Juta Penumpang pada Mei 2023, Tertinggi sejak Pandemi

Travel Update
3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

3 Spot Diving di Biak Numfor Papua, Bisa Lihat Bangkai Pesawat

Jalan Jalan
Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Mengenal Danau Ranau, Lokasi Sport Tourism di Sumatera Selatan

Jalan Jalan
Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Dikunjungi Jokowi, Ketahui 5 Fakta Pasar Chow Kit di Malaysia

Jalan Jalan
Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Ada Balap Sepeda Sambil Nikmati Danau Ranau di Sumatera Selatan

Travel Update
Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Harga Tiket Pesawat ke Yogyakarta dari Jakarta PP per Juni 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com