Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Masyarakat di Sumba Bisa Menenun, Ini 5 Sentra Produksinya

Kompas.com - 19/10/2020, 12:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski dikenal identik dengan tradisi tenun, nyatanya tak semua masyarakat Sumba bisa menenun.

Hal tersebut terungkap dalam acara Virtual Heritage "Eksotisme Tenun Sumba" yang diselenggarakan Traval.co, Sabtu (18/10/2020).

Salah satu kabupaten yang terkenal akan kerajinan tenun Sumbanya adalah Kabupaten Sumba Timur. Ada beberapa wilayah tertentu yang terkenal sebagai penghasil tenun Sumba Timur.

Baca juga: Yuk, Virtual Traveling Jelajah 8 Budaya, dari Lasem hingga Sumba

Wilayah itu tersebar sebagian besarnya di pesisir utara hingga tenggara, di antaranya sentra Kanatang, sentra Kambera, sentra Umalulu, sentra Rindi, dan sentra Kaliuda.

Pada virtual heritage kali ini, peserta akan diajak menjelajahi 5 sentra perajin tenun Sumba Timur. Bagi yang ketinggalan virtual turnya, kamu bisa menyaksikan siaran ulangnya di channel Youtube Pesona Indonesia.

Model menggunakan tenun ikat sumba di Bukit Wairinding, Waingapu, Sumba Timur, Kamis (11/07/2019).  Bukit Wairinding menjadi Salah satu daya tarik destinasi wisata di Sumba Timur.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Model menggunakan tenun ikat sumba di Bukit Wairinding, Waingapu, Sumba Timur, Kamis (11/07/2019). Bukit Wairinding menjadi Salah satu daya tarik destinasi wisata di Sumba Timur.

1. Sentra Kambera

Sentra produksi tenun Sumba Timur yang bisa dikunjungi adalah sentra Kambera. Wisatawan bisa melihat langsung proses tenun ikat Sumba Timur dengan berkunjung ke salah satu Kampung, yaitu Kampung Raja Prailiu, tepatnya Kampung Kambata.

Kain tenun di daerah ini memiliki 18 corak, di antaranya tugu tengkorak, singa, ayam, udang, buaya, penyu, matahari, dan bulan.

2. Sentra Kanatang

Sentra berikutnya yang bisa dikunjungi adalah sentra Kanatang di Sumba Timur. Wisatawan bisa melihat ragam corak pada kain tenun yang diproduksi.

Ada tiga corak, yaitu Ruha atau rusa, Mahang atau singa, dan Kaka atau kakatua. Salah satu corak, yaitu Kakatua melambangkan persatuan dan kesatuan yang mencerminkan jiwa orang Sumba dalam pengambilan keputusan berbagai urusan melalui musyawarah atau mufakat.

3. Sentra Umalulu

Sentra produksi tenun berikutnya ada di Sentra Umalulu, tepatnya di Kampung Pau. Namun, kamu bisa juga menemukan sentra tenun di tempat lainnya, seperti Desa Patawang.

Kampung Pau sendiri adalah salah satu kampung adat di Sumba Timur. Masyarakat adat juga masih memegang teguh kepercayaan Marapu. Di sana, ada salah satu rumah adat yang tak bisa dimasuki sembarang orang.

Penenun menenun bersama saat mengikuti Festival Sandalwood dan Expo Tenun Ikat di Waingapu, Sumba Timur, Kamis (11/07/2019).  Sedikitnya 200 orang penenun bersama-sama menenun untuk memeriahkan acara ini.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Penenun menenun bersama saat mengikuti Festival Sandalwood dan Expo Tenun Ikat di Waingapu, Sumba Timur, Kamis (11/07/2019). Sedikitnya 200 orang penenun bersama-sama menenun untuk memeriahkan acara ini.

Ada delapan corak atau motif tenun yang biasa dikerjakan di sana, di antaranya Andung atau tugu tengkorak, Patuala Ratu atau kain petola, Habaku atau cicak terbang, Wuya atau buaya, Karawulang atau penyu, Karihu atau kupu-kupu, Kurang atau udang, dan Ruha atau rusa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com