KOMPAS.com – Singapura dan Hong Kong telah setuju untuk membangun travel bubble guna membangkitkan kembali perjalanan udara lintas batas secara aman.
Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Melansir Lonely Planet, Jumat (16/10/2020), rute udara antara kedua negara tersebut merupakan rute paling sibuk di area Asia Pasifik sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Baca juga: Apa Itu Travel Bubble? Ini Penjelasan Lengkapnya
Lebih dari 45.000 pengunjung asal Singapura tiba di Hong Kong pada 2019 dan merupakan salah satu pasar sumber utama industri pariwisatanya.
Sekretaris perdagangan dan pembangunan ekonomi Hong Kong Edward Yau mengatakan, kedua pihak memiliki kasus Covid-19 yang rendah.
Dia menambahkan, keduanya juga telah menerapkan mekanisme yang kuat untuk mengelola dan mengontrol Covid-19.
Hal tersebut memberi kepercayaan diri bagi Hong Kong dan Singapura untuk menjalin kerja sama dalam membuka perbatasan secara progresif.
Belum ada tanggal pasti
Saat ini, penerapan travel bubble antara Hong Kong dan Singapura masih belum ada tanggal pastinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.