Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Jalin Kerja Sama dengan Hong Kong untuk Travel Bubble

Kompas.com - 19/10/2020, 16:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Singapura dan Hong Kong telah setuju untuk membangun travel bubble guna membangkitkan kembali perjalanan udara lintas batas secara aman.

Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.

Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas dan menghindari kewajiban karantina mandiri.

Melansir Lonely Planet, Jumat (16/10/2020), rute udara antara kedua negara tersebut merupakan rute paling sibuk di area Asia Pasifik sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Baca juga: Apa Itu Travel Bubble? Ini Penjelasan Lengkapnya

Lebih dari 45.000 pengunjung asal Singapura tiba di Hong Kong pada 2019 dan merupakan salah satu pasar sumber utama industri pariwisatanya.

Sekretaris perdagangan dan pembangunan ekonomi Hong Kong Edward Yau mengatakan, kedua pihak memiliki kasus Covid-19 yang rendah.

Dia menambahkan, keduanya juga telah menerapkan mekanisme yang kuat untuk mengelola dan mengontrol Covid-19.

Hal tersebut memberi kepercayaan diri bagi Hong Kong dan Singapura untuk menjalin kerja sama dalam membuka perbatasan secara progresif.

Belum ada tanggal pasti

Saat ini, penerapan travel bubble antara Hong Kong dan Singapura masih belum ada tanggal pastinya.

Namun saat sudah diterapkan, para pelancong wajib memiliki hasil negatif tes Covid-19 melalui tes yang telah diakui kedua negara.

Baca juga: Turis Indonesia Bisa Liburan ke Singapura, Apa Syaratnya?

Selanjutnya, wisatawan tidak akan melalui periode karantina atau Stay-at-Home Notice. Mereka juga akan melakukan perjalanan menggunakan penerbangan yang ditentukan.

Adapun, penerbangan tersebut hanya melayani sesama penumpang travel bubble. Alhasil, penumpang transit atau non-travel bubble tidak akan diizinkan naik pesawat.

Bergantung pada situasi Covid-19

Pemerintah Hong Kong mengatakan, perjanjian travel bubble akan disesuaikan dengan perkembangan terbaru dan situasi Covid-19 di kedua kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com