Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Etalase Taman Batu Gunungkidul, Wisata Edukasi Gratis Soal Bebatuan

Kompas.com - 21/10/2020, 07:12 WIB
Markus Yuwono,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) punya ragam pilihan wisata menarik, mulai dari alam hingga edukasi.

Salah satu pilihan wisata edukasi yang bisa jadi pilihan adalah Etalase Taman Batu di Kawasan Ngingrong, Gunungkidul.

Apa yang menarik dari Etalase Taman Batu Gunungkidul?

Baca juga: South Shore di Gunungkidul, Ada Infinity Pool Tepi Pantai

Saat masuk ke pintu gerbang, pengunjung langsung disambut batu besar yang berasal dari Kawasan Kapanewon Ponjong.

Dari keterangannya tertulis, batuan itu bernama Kalsedon. Adapun kandungan di dalamnya yakni silika, dan memiliki banyak warna lantaran komposisi kimia yang disebabkan pengotoran.

Saat masuk ke dalam terdapat puluhan batu di halaman yang berasal dari berbagai lokasi. Ada juga fosil kayu dan beberapa jenis lainya.

Baca juga: Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Ada Flying Fox yang Seru

Fosil kayu koleksi Etalase Taman Batu di Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (13/11/2018).KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Fosil kayu koleksi Etalase Taman Batu di Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (13/11/2018).
Tercatat, ada 20 jenis bebatuan alam. Namun, jumlah tersebut masih belum secara keseluruhan mencakup bebatuan di Gunungsewu.

Bebatuan di kawasan bentang ini diperkirakan sekitar 80-90 jenis. Menariknya, ada beberapa temuan seperti misalnya fosil biota laut, fosil kayu hingga batuan-batuan lainnya.

Biasanya, fosil biota laut ditemukan dari Gunungkidul karena daerah tersebut dulunya sebuah gunung di bawah permukaan laut sedalam sekitar 40 meter.

Baca juga: Wisata Lembah Ngingrong Gunungkidul, Bisa Main Flying Fox

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, Etalase Taman Batu dibuka pada 2016 lalu. Lokasi ini juga dibuat sebagai pusat informasi geologi.

"Lokasi ini dukungan infrastruktur pengembangan Geopark Gunung Sewu sebagai spot untuk edukasi, karena di lokasi ini memberikan informasi tentang sejarah geologi Gunung Sewu dengan material batuan yang ada di sini," kata Hary di Lokasi Senin (19/10/2020).

Jika tertarik berkunjung, wisatawan yang datang ke tempat wisata Gunungkidul ini tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.

Selain itu, pengunjung yang datang juga harus menaati protokol kesehatan, seperti cucui tangan dan memakai masker.

"Tetap taati protokol kesehatan," kata Hary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com