Pemantauan pergerakan wisatawan
Saat ini, Deddy mengatakan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan para pelaku industri pariwisata seperti hotel yang memiliki layanan pemesanan daring.
Hal ini, tutur Deddy, merupakan cara bagi pihaknya untuk memprediksi berapa banyak wisatawan yang akan memasuki Jabar.
“Dalam beberapa hari bakal ditunggu data dari PHRI, tempat wisata, data akan kita analisa bersama untuk antisipasi kunjungan,” ujar Deddy.
Melalui data tersebut, nantinya pihak Deddy akan mengetahui daerah mana saja yang akan memiliki jumlah kunjungan terbanyak untuk semakin diawasi penerapan protokol kesehatannya.
Sembari menunggu, Deddy menuturkan bahwa pihaknya akan terus memantau penerapan protokol kesehatan di perhotelan dan tempat wisata menjelang libur panjang.
Sebelumnya pada Senin (19/10/2020), mengutip Kompas.com, Senin, Tito memberikan imbauan guna mencegah munculnya kenaikan kasus Covid-19.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Berbondong-bondong ke Puncak atau Bandung Saat Libur Panjang
“Tempat hiburan ini yang pertama kita minta menahan diri untuk tidak ikut berkerumun di satu tempat, karena untuk keselamatan bapak-bapak, ibu-ibu, untuk saudara-saudara sendiri bersama keluarga,” kata Tito usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
"Kita ingat klaster keluarga, satu terkena, semua terkena. Karena itu satu menahan diri untuk tidak berlibur ke tempat yang akan banyak kerumunan. Seperti Puncak misalnya, atau di daerah Bandung, di pantai, dan lain-lain," lanjut Tito.
Tito dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan berkoordinasi guna mengantisipasi munculnya kerumunan pada libur panjang tersebut.
Nantinya, di lokasi obyek wisata, pengelola akan membatasi kapasitas dan melarang segala bentuk kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.