Berlakukan sanksi tegas
Selain CHSE, Pauline menambahkan bahwa pelaku usaha pariwisata harus tegas kepada wisatawan yang melanggar protokol kesehatan.
Jika terlihat ada wisatawan yang tidak menggunakan masker atau berkerumun, petugas wajib langsung menegur.
Baca juga: Libur Panjang, Wisatawan Diminta Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19
“Regulasi harus ditetapkan, ditegaskan. Kalau ada yang salah ya tegur saja. Tidak hanya di destinasi wisata, tapi kegiatan sehari-hari,” ucap Pauline.
Pauline menyarankan, pemerintah beri dan implementasikan sanksi yang tegas untuk membuat kapok masyarakat yang tidak taat akan protokol kesehatan.
Adapun, sanksi ringan seperti push up atau restoran yang memberi denda kepada pelanggar protokol kesehatan pun dirasa cukup untuk membuat jera.
“Disiplin dimulai dari setiap kelompok masyarakat, tidak dari (kelompok) tertentu. Kalau masyarakat lokalnya tidak patuh, wisatawan juga takut datang,” kata Pauline.
Masyarakat perlu diedukasi lebih lanjut
Salah satu contoh masyarakat yang melanggar protokol kesehatan adalah saat Pauline berkunjung ke salah satu tempat wisata beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, selama menonton sebuah acara pertunjukan, staf tempat wisata sudah mengimbau pengunjung untuk mematuhi aturan jaga jarak dan menempati kursi yang tidak ada tanda silang.
Baca juga: Jabar Tetap Terima Wisatawan Saat Libur Panjang, Protokol Kesehatan Diperketat
“Tapi orang Indonesia sukanya berkerumun. Sudah ada tanda silang tetap didudukin,” tutur Pauline.
Selanjutnya saat acara selesai, wisatawan langsung berbondong-bondong menuju pintu keluar tanpa mendengarkan arahan petugas.
Padahal, lanjut Pauline, arus keluar sudah diatur oleh petugas berdasarkan warna kursi penonton.
“Disiplinnya tidak ada. Di tempat makan, stiker petak kaki sudah jelas tapi tetap saling menempel barisnya. Perlu edukasi ekstra bagi wisatawannya juga,” pungkas Pauline.
Simak TravelCast, podcast kanal Travel Kompas.com bertajuk “Update Industri Pariwisata bersama Astindo”.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.