Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2020, 21:05 WIB

Berlakukan sanksi tegas

Selain CHSE, Pauline menambahkan bahwa pelaku usaha pariwisata harus tegas kepada wisatawan yang melanggar protokol kesehatan.

Jika terlihat ada wisatawan yang tidak menggunakan masker atau berkerumun, petugas wajib langsung menegur.

Baca juga: Libur Panjang, Wisatawan Diminta Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19

“Regulasi harus ditetapkan, ditegaskan. Kalau ada yang salah ya tegur saja. Tidak hanya di destinasi wisata, tapi kegiatan sehari-hari,” ucap Pauline.

Pauline menyarankan, pemerintah beri dan implementasikan sanksi yang tegas untuk membuat kapok masyarakat yang tidak taat akan protokol kesehatan.

Adapun, sanksi ringan seperti push up atau restoran yang memberi denda kepada pelanggar protokol kesehatan pun dirasa cukup untuk membuat jera.

“Disiplin dimulai dari setiap kelompok masyarakat, tidak dari (kelompok) tertentu. Kalau masyarakat lokalnya tidak patuh, wisatawan juga takut datang,” kata Pauline.

Masyarakat perlu diedukasi lebih lanjut

Salah satu contoh masyarakat yang melanggar protokol kesehatan adalah saat Pauline berkunjung ke salah satu tempat wisata beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan, selama menonton sebuah acara pertunjukan, staf tempat wisata sudah mengimbau pengunjung untuk mematuhi aturan jaga jarak dan menempati kursi yang tidak ada tanda silang.

Baca juga: Jabar Tetap Terima Wisatawan Saat Libur Panjang, Protokol Kesehatan Diperketat

“Tapi orang Indonesia sukanya berkerumun. Sudah ada tanda silang tetap didudukin,” tutur Pauline.

Selanjutnya saat acara selesai, wisatawan langsung berbondong-bondong menuju pintu keluar tanpa mendengarkan arahan petugas.

Padahal, lanjut Pauline, arus keluar sudah diatur oleh petugas berdasarkan warna kursi penonton.

“Disiplinnya tidak ada. Di tempat makan, stiker petak kaki sudah jelas tapi tetap saling menempel barisnya. Perlu edukasi ekstra bagi wisatawannya juga,” pungkas Pauline.

Simak TravelCast, podcast kanal Travel Kompas.com bertajuk “Update Industri Pariwisata bersama Astindo”.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+