Mengutip Antara, Senin (12/10/2020), Miyos Gangsa adalah proses keluarnya gamelan Sekaten, yakni Kyai Guntur Madu dan Kyai Nagawilaga dari Bangsal Ponconiti Keraton ke Masjid Gedhe Kauman.
Selanjutnya, penabuhan gamelan akan berlangsung sejak pagi hingga malam secara bergantian.
Prosesi itu tidak hanya untuk memeriahkan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi juga merupakan tradisi Sekaten.
Sementara itu, prosesi mengembalikan gamelan ke dalam keraton dinamakan Kondur Gangsa.
Dilakukan secara terbatas
Adapun, salah satu kegiatan yang paling dinantikan masyarakat sebelum pandemi adalah proses pembagian gunungan Grebeg Maulud.
Amieroel mengatakan, prosesi tersebut tetap dilakukan dengan melalui pengaturan terbaru dan secara terbatas.
“Sekarang, setelah didoakan, (gunungan) kita bagikan ke abdi-abdi dalem. Jadi tidak lagi diperebutkan,” ujar dia.
Amieroel melanjutkan, para abdi dalem kemudian bisa memberikan bagiannya kepada masyarakat.
Sebelum pandemi Covid-19, gunungan didoakan terlebih dahulu di masjid sebelum dibagikan dengan cara diperebutkan oleh masyarakat umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.