Menurut Heri, Danau Laut Tawar juga memiliki semacam gelombang ombak. Bagian dekat kota tenang, tetapi bagian ujung lain danau gelombangnya cukup tinggi.
Ia pun menyesuaikan kecepatan speed boat saat membawa penumpang ke tengah danau. Jika ada anak-anak, kecepatannya diperlambat.
“Kalau ada penumpang yang mau kita kencang, saya siap kencang karena sensasinya ketika ombak melewati speedboat,” sambung Heri.
Pariwisata mulai normal
Menurut Heri dalam dua bulan terakhir, wisata mulai normal. Sesuai anjuran pemerintah, penerapan kebiasaan baru memang telah di lakukan pemerintah lokal. Di sanalah obyek wisata mulai dibuka.
“Dulu, sejak Maret 2020 itu ditutup total. Pemerintah tak mau ada tempat wisata yang buka. Takut jadi klaster penyebaran virus," ujar dia.
Baca juga: Penumpang Pesawat di Bandara Malikussaleh Aceh Normal, Okupansi 80 Persen
Saat itu, Heri sangat kesulitan karena tidak ada pendapatan sama sekali karena tempat wisata ditutup.
"Sekarang sudah mulai agak normal, walau belum seperti dulu,” sambung dia.
Dirinya pun berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar wisata segera kembali normal dan pendapatannya pulih seperti sedia kala.
Sementara itu, seorang penumpang bernama Rina Sarina mengatakan bahwa awalnya sempat takut naik speed boat. Namun setelah speedboat melaju, tidak begitu terasa ombak danau.
Baca juga: Liburan ke Aceh? Jangan Lupa Minum Kelapa Muda Bakar
“Mungkin kalau tidak bawa anak, bisa kita coba yang kencang agar lebih seru,” kata dia.
Speed boat di Danau Laut Tawar juga bisa disewa per jam atau per hari agar wisatawan bisa berkeliling sepuasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.