Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percaya Kena Kutukan, Banyak Turis Kembalikan Barang Curian ke Pompeii

Kompas.com - 27/10/2020, 22:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Apa saja isi surat tersebut?

Sebuah surat yang ditulis dalam bahasa Spanyol menceritakan, wisatawan tersebut mengambil beberapa bagian dari tiang-tiang di Pompeii pada 1982.

Sejak saat itu, mereka selalu terkena sial. Namun, mereka tidak tahu apakah kesialan tersebut merupakan sebuah kebetulan atau tidak.

“Kami berharap barang-barang tersebut dikembalikan ke tempat asalnya di reruntuhan Pompeii karena seperti yang saya katakan, kami telah mengalami pengalaman-pengalaman yang sangat buruk,” seperti tertera dalam surat tersebut.

Penulis tersebut melanjutkan, tujuan pengambilan barang-barang tersebut adalah agar mereka memiliki ingatan akan Pompeii.

Baca juga: Desa di Italia Ini Tawarkan Fasilitas Nginap Gratis Selama 1 Minggu

“Saya minta maaf. Kami melakukannya tidak dengan niat buruk, hanya untuk kenang-kenangan. Terima kasih,” kata penulis tersebut.

Ada juga surat dalam bahasa Italia pada 2010 yang mengatakan bahwa si penulis percaya bahwa kerikil yang diambil memberinya nasib buruk.

Maka dari itu, dia mengembalikannya ke “rumah” si kerikil agar dia terbebas dari kutukan. Dia mengakhiri surat dengan mengucapkan terima kasih.

Meski mengembalikan barang yang dari awal memang tidak boleh diambil merupakan berita baik, namun Toniolo mengatakan, kurangnya konteks lokasi awal barang merupakan sebuah masalah.

Sebab, barang yang dikembalikan sudah tidak lagi memiliki kekuatan sebagai barang bersejarah. Wisatawan diimbau untuk tidak mengganggu situs bersejarah.

Menurut situs bersejarah tersebut, surat terbaru yang diberitakan oleh media masih berada di kantor polisi setempat dan tidak ada seorang pun dari pihak mereka yang telah melihatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com