KOMPAS.com – Ketua Litbang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Sofian Ginting mengatakan, rata-rata lama menginap hotel selama libur panjang mendatang tidak cukup lama.
“Rata-rata kalau kita lihat masih dua hari satu malam. Mayoritas tamu dari Jabodetabek, pertama dari Jakarta. Lalu kedua dari Bekasi, kemudian Depok, Tangerang, baru Bogor,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Sementara untuk daerah luar Jabodetabek, beberapa tamu ada yang datang dari Yogyakarta dan Cirebon. Untuk kedatangan dari luar Pulau Jawa belum diketahui.
Berbicara tentang tingkat okupansi hotel, Sofian mengatakan bahwa hingga saat ini tingkat hunian di hotel bintang dan non-bintang adalah 30-35 persen pada hari biasa.
Baca juga: Trekking 3 Curug di Sentul, Wisata Alam Hits di Bogor
Kendati demikian, tingkat okupansi selalu meningkat selama akhir pekan dan berada pada angka 60-65 persen.
“Kalau secara target, hotel-hotel di Kabupaten Bogor harusnya penuh (selama libur panjang),” ungkap Sofian.
Namun, sambung dia, prediksi tingkat okupansi hotel di Bogor kemungkinan hanya 60 persen selama libur panjang.
Itu karena ada ada perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan sosialisasi dari Satgas Covid-19 untuk pembatasan tamu. Ada juga tamu yang mungkin masih di zona merah dan merasa belum aman.
Persiapan menyambut wisatawan
Sejauh ini, Sofian mengungkapkan bahwa hotel-hotel di Kabupaten Bogor, terlebih di Kawasan Puncak selalu siap menyambut wisatawan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.