KOMPAS.com – Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Zaenal Muttaqin mengatakan bahwa okupansi hotel di Banyuwangi, Jawa Timur diprediksi meningkat selama libur panjang.
“Prediksi tanggal 27-31 Oktober untuk hotel bintang rata-rata 58 persen. Tapi tidak dipungkiri ada satu atau tiga anggota PHRI yang tingkat okupansinya bisa mencapai 80-90 persen,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Sementara itu untuk prediksi hotel non-bintang, tingkat okupansi selama libur panjang adalah sekitar 45 persen.
Baca juga: Catat, Rute Layanan DAMRI Gratis ke Tempat Wisata di Banyuwangi
Untuk tingkat okupansi hotel bintang pada 1-26 Oktober, Zaenal mengungkapkan angkanya adalah sekitar 45 persen, sementara hotel non-bintang berada di bawah 40 persen.
Selama libur panjang ini, pemesanan kamar yang mayoritasnya berasal dari para tamu di daerah Jawa Timur adalah untuk masa inap selama 2-3 hari.
“Tapi tidak menutup kemungkinan ada yang menginap sampai seminggu. Cuma belum nemu angka pasti untuk berapa lama mereka menginap,” ujar Zaenal.
Protokol kesehatan tak pernah kendor
Sejak Banyuwangi memasuki era new normal dan sejumlah hotel mulai beropesi kembali, Zaenal mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan tidak pernah kendor.
“Jelang libur panjang pun kami tetap berkomitmen untuk tetap terapkan protokol kesehatan. Makin ditingkatkan, bahkan di setiap pertemuan skala kecil atau besar tetap diterapkan protokol ksehatan,” imbuh dia.
Salah satu protokol kesehatan yang diterapkan oleh beberapa hotel di Banyuwangi adalah setiap peserta yang mengikuti kegiatan pertemuan wajib melakukan rapid test.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.