3. Stimulus permintaan
Hal ini jadi salah satu langkah intervensi pemerintah untuk meningkatkan sisi permintaan. Ada beberapa tahap yang dilalui untuk menjalankan strategi ini, mulai dari tahap dreaming atau perencanaan sampai tahap booking atau pemesanan.
Pertama, diperlukan pemetaan destinasi yang telah siap dan waktu yang tepat untuk wisatawan agar sesuai.
Selanjutnya, membuat trigger atau pemicu dan memperbesar angan-angan atau keinginan wisatawan untuk berwisata ke empat detinasi utama yang diunggulkan.
Selanjutnya adalah menciptakan situasi yang membuat masyarakat jadi terdorong untuk membuat rencana berwisata. Misalnya menciptakan ketersediaan waktu, penurunan harga, kesepakan dengan negara pasar utama atau potensial, dan lain-lain.
Kemudian diperlukan juga pemberian rasa aman kepada wisatawan agar yakin untuk melakukan pemesanan.
Caranya adalah bisa lewat standard kebersihan dan kesehatan yang ketat, kebijakan pembatalan yang fleksibel, dan lain-lain.
Terakhir adalah memastikan wisatawan mendapatkan fasilitas luar biasa memuaskan di destinasi liburan.
jika mereka puas, akan mendorong mereka untuk berlibur dalam waktu yang lama dan mendapatkan pengalaman yang lebih berkualitas.
4. Fokus pada destinasi utama
Ada empat destinasi yang diunggulkan sebagai destinasi utama tahap pemulihan pariwisata ini. Adalah Batam, Jawa Barat Joglosemar, dan Bali. Empat destinasi ini jadi mercusuar program pemulihan untuk periode Juni-Desember 2020.
Baca juga: Kemenparekraf Diminta Jelaskan Dana Hibah Rp 3,3 Triliun, Kenapa?