Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Aktivitas Wisata dan Risikonya Saat Pandemi

Kompas.com - 04/11/2020, 20:17 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Banyak prinsip terkait protokol kesehatan yang harus dilakukan sepanjang waktu, termasuk saat liburan untuk menjamin keamanan dan kesehatan diri.

Menurut Advokat Vaksin dan Dokter Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe, menanamkan betap pentingnya penerapan protokol kesehatan pada masyarakat sangatlah penting.

Hal itu ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam sesi webinar “Strategi Pemulihan ‘Bounce Back Quickly’ Pariwisata di Masa Pandemi” yang digelar Kemenparekraf, Rabu (3/11/2020).

Salah satu hal yang perlu kamu pelajari sebelum berlibur adalah mengenali risiko penularan Covid-19 dalam aktivitas liburan yang akan kamu lakukan.

"Ini ada yang kita sebut Covid-19 risk indeks. Jadi apa pun kegiatan kita pada situasi apa pun kita tahu bahwa kegiatan saya itu risikonya rendah, sedang, atau tinggi," kata dr Dirga.

Baca juga: 4 Tempat Camping di Purwakarta, Cocok untuk Tempat Santai

Dengan mengetahui risiko tersebut, diharapkan masyarakat akan punya kesadaran ketika akan melakukan suatu hal yang memiliki risiko penularan tinggi maka lebih baik ditunda dulu.

Empat kategori yang harus dipertimbangkan

Ada empat kategori yang harus dipertimbangkan ketika kamu memilih aktivitas liburan, yakni kerumunan, ruangan tertutup, kontak jarak dekat, dan kesulitan menjaga jarak.

“Pertama banyak orang enggak ya? Kedua, tertutup atau terbuka? Ketiga, bisa jaga jarak enggak? Keempat, sulit jaga jarak atau enggak?” tutur dr. Dirga.

 

Ilustrasi Wisatawan Mancanegara di IndonesiaDokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Ilustrasi Wisatawan Mancanegara di Indonesia

Dr. Dirga mencontohkan beberapa kegiatan liburan luar ruangan yang biasa dilakukan beserta risikonya.

1. Pantai

Pertama adalah aktivitas main di pantai. Dalam indeks ini, terlihat bahwa main di pantai memiliki risiko tinggi berhubungan dengan banyak orang yang berkerumun. Namun ruangan yang terbuka juga punya risiko yang relatif rendah.

Walaupun begitu, tingkat risikonya cenderung menengah untuk kategori jarak yang berdekatan dan kesulitan untuk menjaga jarak. Salah satunya karena kerumunan di pantai yang kadang tidak bisa dihindari.

“Ruangannya terbuka jadi cukup aman. Untuk close contact kita mungkin masih bisa jaga jarak kecuali pantainya penuh banget. Yang harus kita hindari adalah crowd. Kadang kalau ramai banget itu bisa jadi masalah,” jelas dr. Dirga.

2. Berenang di laut atau kolam renang

Selanjutnya adalah aktivitas berenang di laut atau kolam renang. Kegiatan ini relatif berisiko rendah di keempat kategori. Jarang ditemukan kerumunan ketika berenang di laut atau kolam renang sehingga kamu bisa jaga jarak.

Baca juga: 5 Aktivitas Wisata Saat Camping di Bukit Golf Cibodas

Sekarang ini banyak juga pengelola yang sudah menetapkan kuota khusus ketika berenang sehingga tidak akan terlalu banyak orang. Selain itu tempatnya pun terbuka, sehingga mudah untuk menjaga jarak aman.

3. Lari atau bersepeda di luar

Hal serupa juga berlaku untuk aktivitas lari atau bersepeda di luar ruangan. Kamu bisa dengan mudah menjaga jarak aman ketika sedang berolaharaga. Kamu juga tak perlu berkerumun untuk bisa berolahraga jenis ini sehingga relatif rendah risiko.

4. Jalan di taman

Sementara untuk aktivitas berjalan-jalan di taman, ada dua kategori yang memiliki tingkat risiko menengah. Yakni potensi adanya kerumunan dan kontak berdekatan.

Jika ingin melakukan kegiatan ini, ada baiknya kamu melakukannya sendiri dan langsung menghindar serta jaga jarak aman ketika mulai membentuk kerumunan.

 

Ilustrasi piknik bersama keluarga. Dok. Shutterstock/ Jack Frog Ilustrasi piknik bersama keluarga.

5. Camping

Selanjutnya adalah camping. Aktivitas ini sedang jadi tren akhir-akhir ini. Ternyata menurut dr. Dirga aktivitas camping relatif aman. Dari empat kategori, semuanya bernilai risiko rendah.

“Crowd sedikit, ruangannya terbuka, jadi dia secara penularan Covid cukup rendah ya,” terang dr. Dirga.

6. Barbekyu luar ruangan

Selanjutnya adalah barbekyu luar ruangan. Aktivitas ini ternyata punya tingkat risiko yang cukup tinggi khususnya di kategori sulitnya menjaga jarak. Mungkin hal tersebut jadi sulit ketika proses memasak dan mengambil makanan yang dilakukan dari jarak relatif dekat.

Sementara di kategori kerumunan, kegiatan ini relatif menengah. Namun untungnya untuk kategori ruangan terbuka dan kontak berdekatan, aktivitas ini punya tingkat risiko rendah.

Baca juga: 5 Tempat Piknik di Bandung, Pas Dikunjungi Bersama Teman dan Keluarga

7. Konser atau acara olahraga di luar

Aktivitas ini memiliki tingkat risiko penularan paling tinggi. Walaupun diadakan di luar ruangan, tapi kegiatan ini sangat berisiko menimbulkan kerumunan yang akhirnya membuat sulit untuk menjaga jarak aman.

Maka dari itu, ada baiknya kamu menunda aktivitas serupa selama pandemi ini masih berlangsung.

8. Piknik

Aktivitas piknik juga sedang jadi tren akhir-akhir ini. Dari grafik yang ditampilkan dr. Dirga, terlihat aktivitas piknik punya risiko yang relatif menengah.

Ketika piknik biasanya kamu melakukannya bersama keluarga dekat saja. Sehingga kecil kemungkinan kerumunan berbahaya untuk terbentuk.

Namun kamu masih perlu memperhatikan jaga jarak aman dengan orang-orang yang juga melakukan piknik di tempat yang sama sepertimu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com