Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI: Dana Hibah Pariwisata untuk Bertahan Hidup

Kompas.com - 05/11/2020, 09:19 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, dana hibah pariwisata yang diberikan pemerintah pada para pelaku usaha akan digunakan untuk bertahan hidup.

Pada dasarnya, dana hibah digunakan untuk mengurangi beban biaya operasional yang lebih tinggi dari pendapatan akibat rendahnya permintaan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: 5 Kriteria Penerima Dana Hibah Pariwisata Senilai Rp 3,3 Triliun

Jika dihitung, jumlah dana hibah pariwisata tersebut sebenarnya tak banyak. Adapun, terlalu banyak kebutuhan yang harus dipenuhi para pelaku usaha untuk sekadar bertahan hidup.

“Nilainya pasti kecil jika dibandingkan cost operational yang sudah dikeluarkan selama lebih dari enam bulan ini,” kata Maulana dalam sesi webinar “Strategi Pemulihan ‘Bounce Back Quickly’ Pariwisata di Masa Pandemi”, Rabu (3/11/2020).

Operasional hotel selama pandemi

Menurut Maulana, selama masa pandemi ini hotel mengalami masa yang sangat sulit. Cost operational yang harus dikeluarkan hotel sehari-harinya begitu besar karena okupansi yang sangat rendah.

Ilustrasi hotelEugeneonline Ilustrasi hotel

Dalam satu tahun, hotel biasa menghadapi periode low season selama tiga bulan. Selama tiga bulan tersebut, okupansi hotel berkisar antara 30-40 persen.

“Kalau dia okupansinya sudah di bawah itu, dia sudah enggak visible untuk operation,” tutur Maulana.

Maka dari itu, bukan berarti hotel bisa mendapat keuntungan meski tetap buka pada masa pandemi. Bisa jadi tetap rugi, hanya saja kerugiannya lebih sedikit jika dibandingkan hotel tersebut tutup.

Baca juga: Kapan Dana Hibah Pariwisata Senilai Rp 3,3 Triliun Cair?

Untuk itu, PHRI sendiri tidak bisa menyebutkan untuk apa persisnya dana hibah akan digunakan. Namun yang pasti dana akan digunakan untuk bertahan.

Pasalnya, sekadar untuk menerapkan protokol kesehatan pun diperlukan biaya yang tak sedikit, misalnya untuk penyemprotan disinfektan.

Walaupun pembelian alatnya bisa dibilang investasi jangka panjang, tapi membeli cairan disinfektannya termasuk dalam tambahan cost operational yang rutin dan tetap. Belum lagi alat-alat lain, seperti hand sanitizer dan sabun.

Potongan harga hotel

Karena digunakan untuk menutupi cost operational agar bertahan, maka dana hibah tak bisa lagi digunakan untuk potongan harga hotel dalam rangka mendatangkan wisatawan. Namun menurut Maulana, hal tersebut bisa dibilang tak lagi diperlukan.

Ilustrasi staycation.SHUTTERSTOCK Ilustrasi staycation.

Pasalnya, sekarang ini harga hotel di daerah mana pun bisa dibilang sudah sangat murah tanpa perlu ditambah potongan harga lagi. Ia sempat mencontohkan beberapa hotel berbintang di Bali yang bisa memasang harga di bawah Rp 1 juta.

Selain itu, kata Maulana, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga sudah mengadakan subsidi untuk wisatawan. Gunanya, tentu saja untuk memicu pergerakan wisatawan di destinasi-destinasi tertentu.

Maulana mendorong masyarakat untuk bisa melakukan staycation di hotel pada saat ini. Bagi masyarakat yang punya anak, mereka bisa mengajak anaknya untuk sekolah dari hotel. Bagi yang bekerja pun bisa juga melakukan pekerjaannya dengan fleksibel dari hotel.

Baca juga: Dana Hibah Pariwisata Rp 3,3 Triliun, Angin Segar untuk Hotel dan Restoran

“Hibah bukan berarti akan bisa digunakan oleh pelaku usaha untuk investasi, tapi untuk membantu operasional dan membantu pekerja-pekerja kita tetap bisa bekerja dan bertahan agar bisnisnya tetap berlangsung,” pungkas Maulana.

Sebelumnya, pemberian dana hibah pariwisata ini diungkapkan Wakil Menteri Kemenparekraf Angela Tanoesodibjo dalam acara “Bincang Maya Tourism Industry Post Covid-19: Survival and Revival Strategy”, Jumat (16/10/2020).

Dana hibah sejumlah Rp 3,3 Triliun ini akan dibagi 30 persen untuk pemerintah daerah dan 70 persen untuk membantu pelaku usaha hotel dan restoran. Diharapkan dana hibah ini cair pada November 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com