Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Epidemiologi: Piknik Bukan Kebutuhan Primer

Kompas.com - 05/11/2020, 10:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Selain risiko cuaca dan lingkungan, keramaian pun memainkan faktor dalam potensi seseorang terjangkit virus tersebut.

Jika terpaksa berlibur atau benar-benar sudah penat di rumah saja, Hermawan mengatakan bahwa tempat piknik yang disarankan adalah area yang hanya ditempati oleh keluarga calon wisatawan.

“Bukan di pusat keramaian, hiburan publik, atau pariwisata publik. Kalau harus piknik, ya tempat terdekat,” kata dia.

Protokol kesehatan juga tetap harus dipatuhi, seperti memakai masker dan jaga jarak. Minimalkan juga penggunaan fasilitas umum, seperti mainan anak-anak yang berpotensi menularkan virus Covid-19.

Baca juga: 5 Tempat Piknik di Bogor, Kebun Raya Bogor, hingga Cibodas

Tempat piknik yang disarankan pun adalah tempat wisata alam yang terbuka. Jika sulit mencarinya dan terpaksa ke tempat wisata yang ramai, sebisa mungkin hindari berinteraksi dengan orang lain.

Permainan yang ada di tempat piknik, seperti bianglala atau ayunan pun tidak direkomendasikan dinaiki.

“Itu bergantian penggunaannya. Dalam waktu yang dekat tanpa ada waktu untuk dibersihkan, walau wisatawan dibatasi. Sulit dijaga karena ada potensi droplet yang sangat tinggi,” kata Hermawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com