KOMPAS.com – Salah satu tantangan terberat yang dihadapi industri pariwisata, khususnya hotel dan restoran adalah sangat rendahnya tingkat permintaan.
Padahal, kecepatan pemulihan pada bisnis hotel dan restoran sangat bergantung pada permintaan dan efisiensi biaya operasional.
Baca juga: Seperti Apa Tantangan Hotel dalam Terapkan Protokol Kesehatan?
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran saat menjadi narasumber dalam sesi webinar “Strategi Pemulihan ‘Bounce Back Quickly’ Pariwisata di Masa Pandemi”, Rabu (3/11/2020).
Tantangan untuk hotel
Hotel saat ini kesulitan untuk meningkatkan pendapatannya. Menurut Maulana, pendapatan hotel tergantung pada penjualan per hari yang dinilai dari beberapa hal.
Beberap hal itu, antara lain rata-rata harga penjualan kamar per hari, tingkat hunian kamar atau okupansi, dan makanan serta minuman jika ada. Misalnya, adanya restoran dan acara pertemuan.
“Dari pendapatan hotel ini, kita lihat bahwa okupansi naik tidak diiringi dengan harga rata-rata kamarnya,” ujar Maulana.
Pasalnya selama masa normal baru ini, harga hotel bisa dianggap cukup murah. Hal itu terjadi salah satunya saat libur panjang akhir Oktober 2020.
“Biasanya kalau sudah long weekend tiga hari itu, harganya sudah ketemu di publish rate. Seperti kita kalau ke Bali kemarin, harga yang harusnya per room per night Rp 1,5 juta, kemarin bisa dapat Rp 700.000–Rp 800.000 bisa nginap di bintang lima,” imbuh Maulana.
Baca juga: PHRI: Dana Hibah Pariwisata untuk Bertahan Hidup
Jadi, okupansi yang naik bukan berarti pendapatan hotel akan meningkat. Itu kemudian jadi masalah utama yang dihadapi industri hotel saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.