Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Protokol Kesehatan Diyakini Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Kompas.com - 08/11/2020, 19:07 WIB
Dian Ade Permana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pengelola tempat wisata di Kabupaten Semarang mulai bergairah menyambut pengunjung setelah lesu selama pandemi Covid-19. Dengan menerapkan protokol kesehatan, tempat wisata tak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Di Gumuk Reco, Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, pengelola memanfaatkan sepinya pengunjung untuk melakukan perawatan wahana.

"Kami mengecek serta memerbaiki Ondo Langit dan Ayunan Langit," kata Kepala Desa Sepakung Ahmad Nuri, Minggu (8/11/2020).

Selain perawatan, untuk menarik kunjungan wisatawan pihaknya juga membangun wahana baru.

Baca juga: 25 Tempat Wisata di Semarang, Mulai dari Alam Sampai Sejarah

"Gumuk Reco ini kan menjual pemandangan dari ketinggian, ini mulai kita bangun dinding tebing kaca. Jadi, ada sensasi baru lagi jika datang ke sini," imbuh Nuri.

Dirinya pun mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung di masa pandemi ke Gumuk Reco. Biasanya pada akhir pekan, ada sekitar 500 pengunjung. Saat ini, ada 100 orang saja sudah bagus.

Namun, Nuri mengungkapkan saat ini tren kunjungan mulai naik seiring penerapan protokol kesehatan di tempat wisata.

"Petugas dan pengunjung sudah sadar bahwa protokol kesehatan itu demi kesehatan bersama. Mereka merasa aman dan nyaman berada di Gumuk Reco ini," sambung dia. 


Candi Gedong SongoKOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Candi Gedong Songo

Sementara itu di Candi Gedong Songo, jumlah pengunjung memang belum pulih seperti saat sebelum pandemi. Meski begitu, saat ini tempat wisata itu sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan.

"Kebanyakan yang datang wisatawan lokal dan rombongan keluarga. Kalau rombongan besar seperti dari sekolah belum ada," kata Koordinator Lapangan Candi Gedong Songo Siswanto.

Ia melanjutkan, sebelum pandemi jumlah kunjungan mencapai sekitar 3.000 orang setiap akhir pekan. Saat ini, rata-rata 1.000-1.500 orang saat Sabtu dan Minggu.

Jumlah pengunjung di Candi Gedong Songo pun tidak dibatasi karena tempat wisata ini cukup luas.

Baca juga: Tips Berburu Matahari Terbit di Candi Gedong Songo

Pihaknya juga sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan pengecekan suhu tubuh pengunjung. 

Agar tidak berdesakan saat masuk ke lokasi, telah disediakan titik-titik berwarna kuning sebagai tanda jarak antrean.

"Semua wajib memakai masker selama berada di area Candi Gedong Songo, baik pengunjung, petugas, atau penjual," ujar Siswanto. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com