KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, mengunggah sebuah foto yang menggambarkan rencana pengembangan Situ Bagendit di Garut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Deddy Taufik mengatakan bahwa tempat wisata tersebut akan dikembangkan menjadi tempat wisata berkonsep ekowisata berbasis masyarakat.
“Yang pertama adalah kunci konservasi. Itu yang harus kita lindungi untuk supply air. Kedua, kita dari konservasi juga harus ada pendidikan,” ujar dia kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Baca juga: 25 Wisata Garut, Cocok Dikunjungi Saat Liburan
Deddy melanjutkan, poin lain dalam ekowisata berbasis masyarakat adalah terbentuknya ruang wisata yang mampu menciptakan efek pengganda ekonomi.
Namun untuk merealisasikan hal tersebut, konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam pengembangan Situ Bagendit harus melibatkan masyarakat setempat agar mereka juga mendapat keuntungan secara ekonomi.
Untuk konservasi, wisatawan yang nantinya akan datang ke Situ Bagendit akan diajak untuk makin peduli dan memiliki rasa tanggung jawab akan pelestarian alam.
“Pendidikan ini nanti untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap alam, nilai sejarah, atau budaya yang ada di Situ Bagendit,” imbuh Deddy.
Dalam pengembangannya, Situ Bagendit juga akan memiliki sejumlah zona yang menawarkan beragam pilihan kegiatan wisata.
Pintu masuk kawasan Situ Bagendit pun bakal dibagi tiga bagian. Masing-masing pintu masuk mencakup sejumlah zona yang nantinya bisa dipilih wisatawan.
Groundbreaking pengembangan Situ Bagendit, imbuh Deddy, akan dimulai Rabu (11/9/2020). Rencananya, pengembangan tempat wisata tersebut akan usai pada 2021.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan