Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Potensi Tsunami di Labuan Bajo

Kompas.com - 12/11/2020, 18:21 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama kementerian dan lembaga terkait melakukan simulasi bencana gempa bumi dan potensi tsunami di Labuan Bajo tepatnya di Pantai Pede, Kamis (12/11/2020).

Simulasi tersebut merupakan salah satu dari tiga rangkaian simulasi yang dilakukan di Labuan Bajo dalam rangka menjamin keseriusan Kemenparekraf terhadap penanganan protokol kesehatan, keamanan, dan keselamatan di destinasi pariwisata.

“Simulasi sebagai satu bagian dari bagaimana mengolaborasikan semua stake holder untuk bisa memahami petanya seperti apa di sini,” kata Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina.

Hal itu ia sampaikan dalam gelaran “Simulasi Health Safety and Security Protocol Destinasi Super Prioritas” yang disiarkan langsung dari Labuan Bajo melalui akun YouTube Kemenparekraf.

Baca juga: Labuan Bajo, Destinasi Pertama yang Simulasi Protokol Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan

Menurutnya, hal tersebut meliputi kecelakaan yang sering terjadi di Labuan Bajo dan bagaimana kecelakaan tersebut harus ditangani.

Salah satu hal yang dilakukan BOPLBF adalah membangun Posko Terpadu yang berperan penting dalam protokol kesehatan, keamanan, dan keselamatan.

“Di sini (Posko Terpadu) kita akan membantu meneruskan informasi-informasi terkait kedaruratan sehingga ini menjadi respon cepat terhadap penanganan wisatawan,” jelas Shana.

Simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan, simulasi gempa bumi dan potensi tsunamiDok. YouTube Kemenparekraf Simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan, simulasi gempa bumi dan potensi tsunami

Simulasi gempa bumi dan potensi tsunami

Dalam kesematan tersebut, salah satu simulasi yang dilakukan adalah simulasi gempa bumi dan potensi tsunami.

Dua simulasi lainnya adalah simulasi penanganan serangan jantung pada wisatawan dan simulasi penanganan kecelakaan kapal terbakar dan tenggelam.

1. Sirine bencana

Simulasi dimulai ketika sirine peringatan tanda bencana alam dibunyikan. Bahwa telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,3 SR di kedalaman 10 kilometer lautan pukul 10.00 WITA. Gempa tersebut berpotensi tsunami.

Setelah sirine peringatan terjadi, orang-orang yang berada di Pantai Pede menunduk dan berusaha menyelamatkan diri.

Dua menit setelah gempa terjadi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemudian menyebarkan broadcast SMS tentang rincian gempa. Termasuk kekuatan, lokasi, dan kedalaman kepada pihak terkait.

Baca juga: Air Terjun Cunca Jami yang Masih Tersembunyi di Sekitar Labuan Bajo

2. Koordinasi dengan instansi terkait

Setelah itu, Posko Terpadu yang dioperasikan oleh BOPLBF segera melaporkan gempa yang terjadi kepada Bupati Kabupaten Manggarai untuk meminta arahan dan izin untuk mengaktifkan sistem penanggulangan keadaan darurat di sana.

Kemudian setelah menerima arahan dari bupati, Posko Terpadu berkoordinasi lagi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti informasi yang diterima.

Instansi tersebut di antaranya adalah Polres Manggarai Barat, Kodim 1612/Manggarai, Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Manggarai Barat, dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk memonitor potensi tsunami.

 

Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Bukit Cinta, Labuan Bajo.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Nusa Tenggara Timur - Bukit Cinta, Labuan Bajo.

3. Pengarahan evakuasi

Selanjutnya instansi terkait berkoordinasi untuk melakukan pengosongan pantai. Langkah ini dibantu oleh Polisi Pariwisata yang memberikan pengarahan pada wisatawan dan masyarakat untuk meninggalkan area pantai dan menuju titik kumpul evakuasi.

Evakuasi ini dilakukan secara mandiri dengan tetap diarahkan oleh petugas dari wilayah pesisir pantai menuju wilayah yang lebih aman.

Selain itu, Mobile Public Address dari Polres Manggarai Barat yang dikawal oleh personel TNI dan Polri mengarahkan masyarakat dan wisatawan untuk menuju titik evakuasi di dataran tinggi.

Baca juga: Strawberry Rock, Spot Alternatif Memburu Golden Sunset di Labuan Bajo

Petugas terus memberikan arahan pada masyarakat untuk mempercepat pergerakan. Petugas harus memberikan prioritas pertolongan kepada anak kecil dan masyarakat yang mengalami luka ringan.

Setelah semua sampai di titik kumpul, petugas mengarahkan wisatawan dan masyarakat di sana untuk tidak panik, tetap tenang, dan jaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19.

Mereka kemudian akan didata oleh petugas. Sementara mereka yang mengalami luka ringan akan mendapatkan pertolongan medis pertama dari petugas.

4. Peringatan berakhir

Setelah peringatan dini gempa dan potensi tsunami ini secara resmi diinformasikan oleh BMKG, Posko Terpadu kemudian akan menghubungi instansi lainnya.

Polisi pariwisata juga menginformasikan pada masyarakat dan wisatawan bahwa Pantai Pede sudah kembali dibuka.

Wisatawan dan masyarakat bisa kembali ke hotel, penginapan, atau rumah yang berada di sekitar pantai. Termasuk melapor jika mengalami kehilangan barang berharga saat proses evakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com