Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Tanjung Kesirat Disorot Netizen karena Sampah Berserakan

Kompas.com - 13/11/2020, 09:05 WIB
Markus Yuwono,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Viral video tentang keindahan Pantai Tanjung Kesirat, Girikarto, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta.

Video milik @ryonadio itu memperlihatkan pesona pantai dengan jalan setapak menurun menuju bibir pantai.

Video milik akun @ryonadio yang dibagikan oleh akun Instagram @wonderfuljogja mendapatkan respon warganet dan sudah ditonton lebih dari 280 ribu warganet hingga Kamis (12/11/2020).

Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, nampak seorang pria menggunakan topi dan berjalan di jalan setapak. 

"Tau ini dimana? Viewnya mantaps sekali gaes. Tag aja dulu kali aja mau," tulis akun @wonderfuljogja.

Baca juga: Tanjung Kesirat, Tempat Terbaik Menikmati “Sunset” di Gunungkidul

Namun, sebagian warganet mengeluhkan adanya sampah plastik yang dibuang sembarangan, sehingga merusak pemandangan pantai. Sampah tersebut tampak di dalam video.

"Sedih banget detik-detik terakhir ada sampah plastik. Tolong lah para pengunjung kalau lagi ke tempat wisata jangan tinggalin sampah sembarangan. Cari tempat sampah atau bawa pulang!," tulis akun @selnyfebrida.

Pantai Kesirat atau dikenal dengan Tanjung Kesirat salah satu menjadi tempat terbaik berburu matahari terbenam.

Itu lantaran sebagian perairannya dikelilingi tebing-tebing setinggi kurang lebih 40 meter yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menikmati matahari terbenam tanpa berebut spot paling nyaman.

Meski demikian, wisatawan tidak bisa menikmati matahari terbenam sambil bermain air lantaran tempat wisata tersebut tidak memiliki bibir pantai.

 

Tanjung Kesirat di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.  TRIBUN JOGJA/GILANG SATMAKA Tanjung Kesirat di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Tanggapan Pemerintah Daerag Gunungkidul

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan, pihaknya baru mengetahui tentang video tersebut.

Harry menuturkan, pengelolaan sampah di kawasan pantai merupakan tanggung jawab bersama--pemerintah, pengelola dan pengunjung.

Dalam pengelolaan wisata wajib mengedepankan Sapta Pesona salah satunya kebersihan.

Pihaknya berharap kesadaran masyarakat dan pengunjung untuk mengelola sampahnya, sehingga tidak mengotori destinasi wisata.

Untuk saat ini pengelolaan sampah kawasan wisata berada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Dulu pengelolaan sampah ada di Dinas Pariwisata, sekarang ada di DLH," kata Hary Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Menikmati Birunya Laut Lepas Tanjung Kesirat

Sementara Sekretaris DLH Aris Suryanto mengatakan, saat ini pihaknya memiliki sembilan orang petugas yang membersihkan kawasan pantai.

Adapun hingga kini baru ada lima pantai yang petugasnya selalu siap berjaga yakni Baron, Krakal, Kukup, Drini, dan Sepanjang.

Diakuinya dengan banyaknya kawasan wisata yang dibuka saat ini pihaknya kekurangan petugas kebersihan.

Oleh karena itu, ia mendorong pengelola sampah mandiri dari masyarakat sekitar yang ada di kawasan wisata. Pihaknya akan mengambil sampah yang sudah dikelola mandiri dan dikirimkan ke TPAS Wukirsari, Wonosari.

"Kita belum bisa menempatkan petugas di setiap tempat wisata," ucap Aris.

Aris mengimbau kepada pelaku wisata untuk memilah sampah. Untuk pengunjung agar membuang sampah di tempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah.

"Sudah hampir semua kawasan wisata memiliki bak sampah," kata Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com