Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Selatan Sudah Buka Perjalanan Internasional, tetapi...

Kompas.com - 14/11/2020, 07:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Afrika Selatan telah melonggarkan aturan lockdown Level 1 terkait perjalanan internasional.

Melansir Business Tech, Kamis (12/11/2020), pelonggaran tersebut membuat pelancong dari negeri mana pun dapat berkunjung selama mereka mengikuti protokol kesehatan dan keamanan.

Rabu (11/11/2020), Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa pelonggaran pembatasan memungkinkan semua bagian dari perekonomian mereka kembali beroperasi secara penuh secepat dan seaman mungkin.

“Kami membuka kembali penerbangan internasional bagi semua negara dengan ketentuan protokol kesehatan, dan menunjukkan sertifikat negatif Covid-19,” kata dia, mengutip Business Tech.

Baca juga: Menjajal Hidangan Afrika di Jakarta, Ini Tempatnya...

“Dengan menggunakan tes rapid dan pemantauan yang ketat, kami berniat untuk membatasi penyebaran infeksi kasus impor,” sambung Cyril.

Meski disambut baik industri pariwisata lokal, hal tersebut tidak efektif lantaran sejumlah pasar penting sedang mengalami gelombang kedua infeksi Covid-19.

Gelombang kedua itu menghalangi para calon wisatawan yang akan berkunjung ke Afrika Selatan.

“Dari 5 November–2 Desember 2020, melancong jauh dari rumah, termasuk perjalanan internasional, dibatasi dari Inggris kecuali dalam keadaan terbatas seperti pekerjaan atau edukasi,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris Raya.

Baca juga: Turis Indonesia Bisa Coba Paket Wisata Halal di Afrika Selatan

Kementerian tersebut juga mengimbau agar warga tidak melakukan perjalanan selain perjalanan penting ke seluruh Afrika Selatan berdasarkan penilaian terakhir dari risiko Covid-19.

Beberapa pembatasan juga diterapkan untuk Jerman dan Perancis. Kedua negara tersebut juga memasuki lockdown kembali dalam beberapa pekan terakhir. Larangan perjalanan luar negeri dari Australia pun diterapkan.

Hilangnya “daftar merah”

Meski ada pembatasan internasional, pariwisata lokal memuji keputusan untuk melonggarkan pembatasan.

Mereka juga memuji dihilangkannya “daftar risiko tinggi” yang membuat wisatawan dari sejumlah negara spesifik dilarang memasuki Afrika Selatan untuk perjalanan leisure.

Ilustrasi Afrika Selatan - Pemandangan pantai di Pulau Duiker.PIXABAY / IGORMATTIO Ilustrasi Afrika Selatan - Pemandangan pantai di Pulau Duiker.

“Kami sudah tidak setuju dengan 'daftar merah' dari hari pertama karena itu membunuh pasar utama untuk pariwisata kami di Western Cape jelang musim panas,” kata Menteri Keuangan dan Peluang Ekonomi Western Cape David Maynier.

Menurut dia, daftar merah menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi industri perjalanan dan pariwisata yang sudah sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.

Baca juga: Pria Berusia 28 Tahun Ini Jalan Kaki dari Eropa ke Afrika

Sementara itu, Chief Executive untuk Tourism Business Council Afrika Selatan Tshifhiwa Tshivhengwa juga telah melobi pemerintah untuk meninggalkan daftar merah.

Hal tersebut tidak diperlukan lantaran para pelancong harus memberikan tes Covid-19 sebelum memasuki Afrika Selatan.

“Kami telah berupaya keras untuk industri pariwisata. Seperti yang telah diumumkan oleh presiden, semua perbatasan akan dibuka dengan sertifikat negatif Covid-19 untuk semua penumpang. Tidak ada lagi daftar negara berisiko tingggi,” kata Tshivhengwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com