Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Kontes Ikan Louhan di Mall Sentraland Semarang

Kompas.com - 15/11/2020, 11:52 WIB
Riska Farasonalia,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang mewabah, para pecinta ikan Louhan semakin merebak. Ikan hias yang sudah mulai jarang ditemukan ini rupanya kembali dilirik kalangan masyarakat.

Saat memasuki area Mall Sentraland Semarang, ratusan ikan berjidat jenong ini tengah dipamerkan memanjakan mata para pengunjung.

Ikan Louhan memang sempat populer di tahun 1990-an. Mereka tampak cantik di dalam akuarium kaca dengan aneka warna, seperti pink keemasan yang menyala.

Selain dipamerkan, rupanya ikan Louhan itu juga tengah dilombakan dengan berbagai jenis kategori menarik.

Baca juga: Pesonanya Sempat Memudar, Kini Si Cantik Ikan Louhan Kembali Dilirik

Salah satu peserta lomba bernama Wawan mengaku mulai tertarik dengan keindahan ikan Louhan sejak 10 tahun lalu.

Selain memiliki keunikan dan daya jual tersendiri, perawatan ikan Louhan cukup sederhana dan ternyata tidak terlalu mahal.

Ajang kompetisi tersebut dijadikannya sebagai wadah silaturahim dan menyalurkan hobi bagi para penggemar ikan Louhan.

"Kalau ikut kontes ini saya tidak menargetkan untuk menang, tetapi hanya ingin silaturahim ke sesama pencinta Louhan," kata Wawan kepada Kompas.com, Sabtu (14/11/2020).

Baca juga: 4 Wisata Romantis di Semarang, Pas untuk Pasangan

Menurut dia, yang penting adalah bisa bertemu teman-teman untuk saling berbagi, mulai dari cara perawatan, kriteria ikan yang bagus, harga, dan jual beli.

Pria asal Tulungagung, Jawa Timur itu mengaku bahwa saat ini memiliki 60 koleksi ikan Louhan berbagai jenis di rumahnya. Bahkan, ikan Louhan tersebut pernah dia jual hingga mencapai Rp 13,5 juta.

Wawan berpendapat bahwa penjualan ikan Louhan cukup menjanjikan karena memiliki daya tarik tersendiri.

"Kemarin di Liga Jakarta ada ikan Louhan laku Rp 350 juta. Jadi makin sering menang kompetisi, makin berpengaruh di harga," ujar dia.

Ajang silaturahim pencinta Louhan

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Semarang Louhan Competition (SLC) Aditya Rofiq mengatakan, kontes ikan Louhan itu digelar rutin setiap tahun untuk ajang silahturahim para pencinta Louhan dari seluruh Indonesia.

"Kami ingin meramaikan kontes Louhan di Semarang. Juga mengumpulkan komunitas pencinta Louhan di luar Semarang, mulai dari Tulungagung, Bangka Belitung, dan Jabodetabek," kata dia.

Baca juga: 4 Wisata Instagramable di Semarang, Pas untuk Hunting Foto Keren

Menurut Rofiq, animo masyarakat di Kota Semarang sangat baik dalam menyambut ajang kompetisi tersebut.

"Peserta yang ikut pameran ada 200-an. Memang antusiasnya cukup besar dan harganya juga tinggi," ujar dia.

Rofiq pun berkeinginan membangkitkan ikan Louhan sebagai rajanya ikan hias di Indonesia yang sempat menjadi primadona pada tahun 90-an.

Kriteria lomba Louhan

 

Adapun, juri lomba SLC bernama Ismantoro mengungkapkan bahwa para juri menilai dari berbagai kriteria.

"Semua ketegori kita nilai, mulai dari warna, bentuk kepala, muka, bodi, mutiara, ekor, warna, ekor, dan sirip. Dari berbagai aspek tersebut, ada persentase nilai masing-masing yang hasilnya nanti digabungkan," ujar dia.

Baca juga: 25 Tempat Wisata di Semarang, Mulai dari Alam Sampai Sejarah

 

Ismantoro melanjutkan, antusias pencinta Louhan meningkat selama masa pandemi ini. Hal ini lantaran masyarakat mencari hiburan baru untuk mengisi waktu luang selama pandemi.

"Banyak bermunculan penghobi baru. Meningkatnya pencinta Louhan ini semoga terus tumbuh, tidak hanya di Kota Semarang dan sekitarnya namun seluruh wilayah Indonesia," jelas juri asal Jogja ini.

Pameran dan kontes ikan Louhan tersebut berlangsung sejak 12 hingga 15 November 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com