Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Siaga, Wisata Bukit Sanjaya di Selo Boyolali Tetap Buka

Kompas.com - 16/11/2020, 14:31 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kawasan wisata Bukit Sanjaya tetap beroperasi secara normal, walaupun status Gunung Merapi yang jadi latar pemandangan kawasan wisata tersebut sedang berstatus Siaga.

“Sementara ini masih buka karena Bukit Sanjaya tak terletak di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) 3,” kata pengelola Bukit Sanjaya, SP saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/11/2020).

Sekadar informasi, ada tiga tingkatan zonasi kerawanan bencana, yakni KRB 1, KRB 2, dan KRB 3. Kawasan terakhir atau 3 merupakan kawasan dengan jarak radius kurang lebih 5 kilometer (km) dari puncak Merapi, sehingga berpotensi terkena aliran lava, awan panas, dan lain-lain.

Hingga kini, belum ada arahan dari pemerintah terkait penutupan kawasan wisata yang berada di luar KRB 3. Hal itu membuat Bukit Sanjaya dan semua kawasan wisata di Kecamatan Selo, Boyolali yang tidak termasuk KRB 3 tetap bisa beroperasi dengan normal.

Desa Samiran, Kecamatan Selo yang jadi lokasi Bukit Sanjaya tidak termasuk KRB 3. Menurut SP, desa-desa yang termasuk KRB 3 di antaranya adalah Desa Tlogolele, Desa Klakah, dan Desa Jrakah.

“Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kalau ditarik garis lurus memang dekat (dengan Merapi). Cuma aliran lahar dingin dan arah luncuran awan panas tidak sampai ke Samiran,” terang SP.

Baca juga: Bukit Sanjaya Selo, Foto di Replika Gapura Lempuyang Bali

Ia melanjutkan, aliran lahar dingin dan luncuran awan panas tersebut biasanya mengarah ke arah Magelang yang ada di sisi berlawanan dari Kecamatan Selo.

Sejauh ini, kata SP, tak ada aktivitas wisata yang dibatasi di Bukit Sanjaya. Pengunjung bisa melakukan aneka aktivitas secara normal ketika berwisata ke sana.

“Tidak dibatasi (aktivitas dan pengunjung) tapi secara otomatis jumlah pengunjung berkurang dengan adanya status Merapi saat ini. (Berkurang) hampir 70 persen dari pengunjung biasanya,” papar dia.

Bukit Sanjaya, Boyolali rasa Bali

Termasuk kawasan wisata yang masih buka, masyarakat bisa melakukan aneka aktivitas wisata di Bukit Sanjaya ini. Salah satunya adalah berfoto di beberapa spot foto yang populer dengan latar belakang Gunung Merapi dan pedesaan di lerengnya.

Salah satu spot paling populer adalah gapura yang sekilas mirip dengan yang ada di Pura Lempuyang, Bali.

Tempat wisata di Boyolali bernama Bukit Sanjaya yang menawarkan pemandangan Gunung Merapi.dok. Bukit Sanjaya Tempat wisata di Boyolali bernama Bukit Sanjaya yang menawarkan pemandangan Gunung Merapi.

Selain itu, ada pula beberapa patung unik yang tersebar di beberapa titik Bukit Sanjaya. Juga jalur yang dipenuhi deretan kayu berbentuk segitiga menuju ke sebuah pendopo. Serta spot foto berbentuk hati dengan latar belakang Gunung Merapi.

Tak hanya berfoto, wisatawan juga bisa berwisata kuliner di sini. Ada aneka makanan nikmat yang tersedia di angkringan yang berlokasi di kawasan Bukit Sanjaya.

Baca juga: TN Gunung Merapi Tutup 8 Tempat Wisata Alam, Apa Saja?

Aneka makanan mulai dari nasi kucing, beragam sate, seperti sate telur dan sate ati, nasi goreng, mi rebus atau mi goreng, dan makanan ringan.

Jika ingin menghangatkan diri, wisatawan juga bisa menikmati minuman hangat, seperti kopi, jeruk, jahe, dan susu. Harganya relatif terjangkau, mulai dari Rp 1.000 untuk aneka sate, Rp 3.000 untuk nasi kucing, dan Rp 5.000 untuk minuman.

Jam operasional Bukit Sanjaya yakni setiap hari mulai pukul 07.30-17.30 WIB. Harga tiket masuknya Rp 10.000 per orang sudah termasuk air mineral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com