Hotel Kapsul Baru di Solo, Ada Pods Berornamen Batik

KOMPAS.com – Bobobox akan meluncurkan hotel kapsul terbaru di Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama Kota Solo pada Jumat (20/11/2020).

Berdasarkan keterangan pers yang Kompas.com terima, Selasa (17/11/2020), hotel kapsul tersebut merupakan cabang ke-13 setelah Bobobox meluncurkan hotel pertamanya pada 2018.

Baca juga: Hotel Kapsul Diprediksi Akan Menjamur di Indonesia, Kenapa?

Selain itu, hotel kapsul berbasis teknologi Internet of Things (IoT) ketiga yang berlokasi di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini dibangun guna memperkuat konektivitas di kawasan Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar).

Hotel kapsul yang berada di Jalan Slamet Riyadi tersebut diharap dapat menjadi enabler bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Sebelumnya, perusahaan penginapan tersebut telah meluncurkan hotel serupa di kawasan Kota Lama Semarang dan Malioboro Yogyakarta.

dok. Bobobox Salah satu area di hotel kapsul milik Bobobox yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Menawarkan kearifan lokal

Solo sebagai salah satu kota tujuan wisata di Jawa Tengah dipilih lantaran menawarkan berbagai macam atraksi. Mulai dari budaya, hingga kuliner yang terbungkus oleh kearifan lokal.

Penawaran tersebut dimanfaatkan guna menghadirkan pengalaman beristirahat yang berkualitas dan berkesan.

Baca juga: Pola Menginap Wisatawan di Hotel Kapsul Selama Pandemi, seperti Apa?

Hal ini lantaran hotel kapsul tersebut menghadirkan sentuhan tradisional berupa ornamen batik sebagai salah satu unsur estetika desain pods, tanpa melupakan standar pelayanan dengan menggunakan teknologi modern.

dok. Bobobox Salah satu area di hotel kapsul milik Bobobox yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Adanya hotel kapsul di Jalan Slamet Riyadi juga didukung oleh akses yang memadai. Di antaranya adalah Bandara Adi Sumarmo dan Tol Trans Jawa, khususnya ruas Semarang-Solo dan Solo-Kertosono.

Baca juga: Protokol Kesehatan di Hotel Kapsul Bobobox, Seperti Apa?

Co-Founder dan CEO Bobobox Indra Gunawan menuturkan, pihaknya sadar akan potensi pengembangan aset properti di sejumlah kota lainnya yang sangat besar.

“Kearifan budaya lokal yang diperkuat dengan sentuhan keramahan masyarakat di Semarang, Yogyakarta, Solo, dan area lain di kawasan ini menjadi “the new economy intangible asset” yang harus diangkat lebih masif lagi ke depannya,” katanya.