KOMPAS.com – Dinas Parwisata Kabupaten Raja Ampat akan menggelar Festival Bahari Raja Ampat tahun 2020 pada 20-21 November. Karena kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda, penyelenggaraan festival tahun ini dilakukan secara virtual.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo menjelaskan bahwa festival yang sudah memasuki edisi ke-10 ini jadi salah satu cara menarik kembali minat masyarakat untuk berwisata ke Raja Ampat.
“Kami tahu bahwa saat ini banyak wisatawan yang rindu datang ke Raja Ampat. Festival ini kita lakukan tentunya untuk mempromosikan Raja Ampat,” kata dia dalam konferensi pers Festival Bahari Raja Ampat 2020 yang digelar virtual, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Raja Ampat Buka Kembali untuk Wisatawan Nusantara, Simak Ketentuannya
Yusdi juga berharap agar festival ini bisa mengembalikan geliat sektor pariwisata di Raja Ampat, sehingga bisa kembali normal pada 2021.
Karena digelar secara virtual, dirinya tidak memungkiri bahwa pelaksanaan virtual akan jadi sesuatu yang sangat berbeda dan juga baru untuk pariwisata Raja Ampat.
“Selama dua hari ini kami akan terus hadirkan konten-konten menarik yang penting buat kita semua. Hal-hal baru di Raja Ampat dan bagaimana sebaiknya berwisata dalam masa pandemi ke Raja Ampat nanti,” ujar Yusdi.
Festival Bahari Raja Ampat 2020 bisa disaksikan lewat kanal-kanal resmi YouTube, Instagram, dan Facebook.
Empat Klaster Program
Festival tahun ini mengangkat tema “Alam Lestari Bagi Kesehatan”. Secara umum ada empat klaster yang akan ditampilkan dalam festival virtual ini.
Klaster pertama akan menampilkan obyek wisata alam yang ada di Raja Ampat, mulai dari Painemo, Teluk Kabui, Arborek, Pasir Timbul, dan Kalibiru.
“Juga ada diving. Kita juga tampilkan pesona bawah laut yang ada di Raja Ampat. Juga akan kita tampilkan pesona geowisata karena di Raja Ampat sekarang geowisata lagi berkembang,” tutur Yusdi.
Baca juga: Sudah Buka, Ini 3 Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan di Raja Ampat
Lalu klaster kedua akan menampilkan kekayaan kuliner Raja Ampat, seperti makanan dari sagu yang dibuat langsung oleh mama-mama Raja Ampat.
Kemudian klaster ketiga adalah aneka tarian khas Raja Ampat, seperti tarian Wor, tarian Lalayon, dan tarian Gale-gale.
“Kemudian klaster keempat adalah handicraft Raja Ampat. Bagaimana mama-mama Raja Ampat menampilkan berbagai macam aktivitas mereka dalam membuat berbagai macam kerajinan, handmade langsung,” imbuh Yusdi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.