Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Bahari Raja Ampat Digelar Virtual, Bisa Lihat Apa Saja?

Kompas.com - 20/11/2020, 10:47 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, edisi ke-10 Festival Bahari Raja Ampat yang digelar pada 20-21 November 2020 akan dilaksanakan secara virtual akibat pandemi Covid-19.

Walaupun digelar secara virtual, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo memastikan bahwa penonton nantinya masih bisa menikmati keindahan alam dan budaya Raja Ampat.

Baca juga: Festival Bahari Raja Ampat 2020 Digelar Virtual 20-21 November

“Karena ini model baru, format baru secara virtual, kita berharap ini jadi sesuatu yang baru juga untuk pariwisata Raja Ampat,” kata dia dalam konferensi pers Festival Bahari Raja Ampat 2020 yang digelar virtual pada Kamis (19/11/2020).

Selama pelaksanaannya yang dilakukan via kanal YouTube, Facebook, Instagram, dan juga Zoom meeting, semua daya tarik wisata dan budaya tersebut akan dibagi menjadi empat klaster sebagai berikut:

Klaster Destinasi Wisata

Klaster pertama adalah daya tarik wisata yang ada di Raja Ampat. Nantinya akan ada 10 daya tarik wisata yang ditampilkan, seperti Painemo, Arborek, Pantai Timbul, dan Kalibiru.

Keindahan pasir timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di kawasan Raja Ampat. Ketika air pasang daratan ini akan menjadi pulau tersendiri, sedangkan saat surut ia akan terlihat panjang menyatu dengan Pulau Batanta. KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Keindahan pasir timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di kawasan Raja Ampat. Ketika air pasang daratan ini akan menjadi pulau tersendiri, sedangkan saat surut ia akan terlihat panjang menyatu dengan Pulau Batanta.

“Kemudian kita juga ajak masyarakat untuk menikmati pesona burung surga cendrawasih di Kelompok Tani Hutan Warkesi yang ada di Hutan Waigeo Raja Ampat,” tutur Yusdi.

Raja Ampat juga dikenal dengan daya tarik aktivitas menyelam yang sangat menarik. Menurut Yusdi, peson bawah laut Raja Ampat juga pasti akan ditampilkan.

Baca juga: Berenang di Kalibiru Raja Ampat, Airnya Bisa Langsung Diminum

Geowisata di Raja Ampat, imbuh dia, sedang sangat berkembang dan akan ditampilkan di beberapa sesi.

“Kita berharap ini juga akan mengobati kerinduan orang yang sangat suka dengan landskap Raja Ampat,” ujar Yusdi.

Klaster Kuliner

Selanjutnya adalah klaster kuliner yang menonjolkan aneka kuliner khas Raja Ampat. Salah satu kuliner adalah Papeda yang merupakan makanan pokok masyarakat Papua.

“Di Raja Ampat, makanan favorit ada sagu ya, papeda. Dan ini kita tampilkan dalam format yang luar biasa. Dibuat oleh mama-mama Raja Ampat,” kata Yusdi.

Akan ada pula kuliner khas yang dibuat mama-mama dari Teluk Mayalibit. Kuliner berbahan dasar sagu dan ikan di sana jadi salah satu makanan favorit masyarakat Raja Ampat.

Klaster Seni Tari

Klaster ketiga adalah klaster seni tari. Nantinya, akan ada kurang lebih 10 sanggar tari yang menampilkan aneka tarian khas Raja Ampat, mulai dari tarian kreasi anak-anak muda Raja Ampat, sampai tarian tradisional Raja Ampat yang kaya makna.

Pulau Waigeo, Wisata Raja Ampat, Papua. SHUTTERSTOCK/MARIUS DOBILAS Pulau Waigeo, Wisata Raja Ampat, Papua.

Salah satu contoh adalah tarian Wor yang biasa disajikan untuk menyambut para raja dan tamu kehormatan. Ada pula Tarian Lalayon yang akan ditampilkan anak-anak Saonek.

“Dan ada Tarian Gale-gale namanya. Ini tarian yang juga khas Raja Ampat dan masih jarang ditampilkan,” ujar Yusdi.

Klaster Handicraft

Klaster terakhir adalah handicraft atau kerajinan tangan. Nantinya, mama-mama Raja Ampat akan menampilkan cara pembuatan berbagai macam kerajinan tangan khas sana.

Mulai dari anyaman topi, pernak-pernak dari daun tikar, anyaman tas, anyaman noken, hingga perhiasan yang terbuat dari cangkang hewan laut, semua ada.

“Jadi selama dua hari ini, praktis kami akan menampilkan itu semua. Kita berharap sekali lagi bisa mengobati kerinduan pada Raja Ampat,” kata Yusdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com