Selain dari dua daerah tersebut, kebanyakan wisnus yang berkunjung rata-rata dari daerah-daerah tetangga Sumatera Barat, seperti Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Utara bagian selatan.
Sekarang ini Dispar juga sedang berusaha untuk melakukan misi penjualan ke daerah-daerah tersebut. Pasalnya, kata Novrial, ia melihat wisata yang paling aman sejauh ini adalah wisatawan keluarga yang berasal dari wilayah tetangga.
Di luar dari itu, masih ada juga wisatawan nusantara yang berasal dari daerah-daerah selain tetangga. Terutama dari daerah yang memiliki single flight menuju Sumbar.
“Penerbangan single flight kita sekarang sudah jalan semua. Di atas 50 persen isi pesawatnya tapi memang enggak penuh. Sudah ada mobilitas orang,” sambung Novrial.
Ada sembilang single flight menuju Sumbar, yakni dari Medan, Jambi, Batam, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Wisatawan mancanegara
Perihal wisatawan mancanegara (wisman), Novrial mengaku tidak memiliki target apa-apa untuk tahun 2020. Ia sendiri telah menghapus target kinerja miliknya perihal kunjungan wisman.
“Kalau mancanegara kita tidak menargetkan apa-apa. Karena flight dari Kuala Lumpur ke Padang masih belum buka sampai sekarang. Itu artinya kan kebijakan nasional ya,” kata dia.
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Wisatawan di Sumatera Barat Diimbau Tak Pergi Jauh dari Kota
Pada 2019 lalu, bedasarkan data dari Dispar Provinsi Sumbar jumlah kunjungan wisman ke Sumbar mencapai 61.131 orang. Pengunjung paling banyak berasal dari Malaysia, yakni 46.730 orang.
Sementara di tahun 2020, jumlah kunjungan wisman baru berjumlah 10.874 kunjungan. Dengan kunjungan terbanyak dari Malaysia dengan jumlah 8.831 orang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan