Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Swiss, Ini 3 Makanan yang Wajib Dicicipi

Kompas.com - 23/11/2020, 18:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selain terkenal akan wisata alam dan sejarahnya, Swiss juga memiliki sederet hidangan lezat yang patut dicoba saat berada di sana.

“Paling masuk kantong (harganya) kentang rosti. Dia salah satu yang harus dimakan,” kata Tour Leader Jonny Ivo Kwok dalam acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk “Wisata Swiss Nikmati Alam Memesona”, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Kisah di Balik Landmark Kota Jenewa di Swiss, Awalnya Kesalahan Teknis

Dia melanjutkan, keunikan dari rosti kentang adalah hidangan tersebut dimasak dengan metode pan-fried menggunakan mentega hingga warnanya berubah menjadi agak kecokelatan.

  • Rosti kentang

Rosti kentang atau roschti merupakan hidangan khas Swiss yang disajikan seperti pancake. Bahkan, hidangan ini sempat muncul saat Inter-Korea Summit (Konferensi Tingkat Tinggi antar-Korea) pada 27 April 2018.

Melansir Kompas.com, Minggu (26/4/2020), rosti memiliki bentuk lebar dan besar seperti pancake. Chef Sambas Herman yang pernah mengenyam pendidikan di Swiss mengatakan, rosti Swiss dibuat dari parutan kentang.

Ilustrasi roti Swiss.SHUTTERSTOCK. Ilustrasi roti Swiss.

Dengan latar belakang Chef Sambas di dunia kuliner Perancis dan Indonesia, ia sudah malang melintang di dunia food and beverage selama nyaris 20 tahun, kebanyakan bukan di Indonesia.

“Rosti Swiss dibuat dari bahan kentang yang diparut, lalu ada yang di-blanched terlebih dahulu, ada juga yang langsung dipanggang menggunakan panci panas,” ungkapnya.

  • Sosis

Hidangan lain yang patut dicoba adalah sosis yang terbuat dari daging sapi muda (veal sausage) yakni St. Gallen Sausage.

Ivo mengatakan bahwa rosti kentang dan St. Gallen Sausage dapat dengan mudah ditemukan karena tersedia hampir di seluruh tempat makan di Swiss.

Menurut informasi dari Myswitzerland.com, St. Gallen Sausage merupakan kuliner kebanggaan Swiss yang sudah ada sejak 1438. Sosis tersebut merupakan sosis paling populer dari 400 sosis Swiss yang ada.

Baca juga: Rosti Kentang, Kuliner Swiss yang Membawa Kenangan Bagi Kim Jong Un

Bagian dalam sosis tersebut terbuat dari daging sapi muda, beberapa daging babi, dan susu. Secara tradisional, sosis akan dihidangkan tanpa mustard karena bumbu tersebut menutupi rasa daging yang istimewa.

Ilustrasi sosis - St.Gallen Sausage yang merupakan salah satu dari makanan tradisional di Swiss.https://www.myswitzerland.com/ Ilustrasi sosis - St.Gallen Sausage yang merupakan salah satu dari makanan tradisional di Swiss.

Bagi wisatawan Muslim, Ivo menuturkan bahwa mereka tidak perlu khawatir karena sejumlah destinasi wisata di Swiss memiliki tempat makan yang menjual makanan halal.

Selain St. Gallen Sausage, mengutip Swissinfo.ch, ada juga sosis cervelat yang merupakan ikon nasional negara tersebut.

Cara tradisional untuk memasak cervelat adalah memotongnya dengan bentuk melintang di setiap ujungnya, lalu sosis dipanggang menggunakan tusuk sate kayu. Tunggu hingga warna berubah menjadi cokelat tua sebelum menikmatinya.

Baca juga: Panoramic Train di Swiss, Kereta yang Lintasi Jalur Terindah di Dunia

Sosis cervelat pertama kali muncul pada 1900 di Exposition Universelle World Fair di Paris, Perancis. Kala itu, cervelat disajikan sebagai makanan Swiss yang lezat.

  • Keju

Keju merupakan salah satu makanan yang populer di Swiss. Kendati demikian, Ivo tidak menyarankan untuk dimakan oleh wisatawan Muslim.

“Untuk teman-teman Muslim, di sana ada keju non-halal karena ada campuran (alkohol) jadi kurang direkomendasikan walau enak. Yang lebih aman kentang rosti,” ujarnya.

Berdasarkan informasi dari Taste Atlas, Swiss memiliki sejumlah keju yang populer yang dapat ditemukan oleh wisatawan.

Ilustrasi keju - Seorang wanita sedang memotong keju Swiss bernama Gruyere.SHUTTERSTOCK / ventdusud Ilustrasi keju - Seorang wanita sedang memotong keju Swiss bernama Gruyere.

Beberapa di antaranya adalah Belper Knolle atau keju keras berbentuk bola kecil, Schabziger atau keju bebas lemak berwarna hijau limau, dan Vacherin Fribourgeois atau keju tradisional Swiss bertekstur semi-halus.

Baca juga: Liburan ke Titlis di Swiss, Ada Jembatan Gantung Tertinggi di Eropa

Masing-masing keju yang ada memiliki keunikan dan cara untuk menikmatinya tersendiri. Salah satunya adalah Tete de Moine yang bertekstur semi-keras yang terbuat dari susu sapi.

Dahulu, keju tersebut digunakan sebagai barang barter. Tete de Moine juga dipercaya pertama kali dibuat oleh para pendeta di biara Bellelay di komunitas Saicourt.

Tete de Moine disarankan untuk dinikmati dengan white wine seperti Pinot Grigio saat wisatawan sedang berada di Swiss.

Mau jalan-jalan gratis ke Swiss? ikuti Quiz on Article dengan klik artikel berikut: Menyelisik Keindahan Swiss yang Belum Tentu Ditemukan di Tempat Lain.

Satu pemenang beruntung berkesempatan membawa satu mitra perjalanan untuk liburan gratis di Swiss selama tujuh malam. Hadiah sudah termasuk dua tiket pesawat pulang pergi Indonesia-Swiss dengan maskapai Swiss International Airlines, satu kamar hotel bintang empat serta dua Swiss Travel Pass yang berlaku untuk delapan hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com