Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Islandia Buka Lagi Pariwisata, Ini Syarat Turis Asing yang Boleh Masuk

Kompas.com - 23/11/2020, 19:16 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg


KOMPAS.com – Islandia akan membuka kembali pariwisata mereka, tapi dengan syarat tertentu yang ditujukan khusus pada orang-orang tertentu saja.

Seperti dilansir dari Bloomberg, awal November 2020 Islandia diam-diam meluncurkan perubahan pada program visa kerja jarak jauhnya untuk warga negara di luar wilayah Schengen.

Warga Amerika dan warga negara asing mana pun yang tidak memerlukan visa untuk memasuki Islandia akan diizinkan untuk tinggal di sana selama enam bulan tanpa gangguan. Bahkan selama perbatasan internasional Islandia masih ditutup.

Baca juga: Ini Cara Islandia Yakinkan Turis untuk Liburan ke Sana

Namun syaratnya bisa dibilang cukup berat. Salah satunya harus memiliki pekerjaan di tempat selain Islandia, serta memenuhi syarat asuransi pendapatan dan kesehatan.

“Saya pikir tujuannya adalah untuk menarik profesional berpenghasilan tinggi dari Silicon Valley atau San Fransisco untuk menghabiskan uang mereka di sini, dari pada di sana,” kata anggota pro-direct-democracy Pirate Party dan mantan anggota parlemen Islandia Asta Gudrun Helgadottir.

Walaupun tamu jangka panjang sebenarnya bukan turis, tapi harapannya mereka akan menyewa kamar-kamar Airbnb yang tidak terpakai.

Gunung api Grimsvotn di Islandia yang hampir seluruh permukaannya tertutup es.SHUTTERSTOCK/ANGEL L via DAILY MAIL Gunung api Grimsvotn di Islandia yang hampir seluruh permukaannya tertutup es.

Juga mengisi meja-meja kosong di restoran, dan pergi ke desa-desa di akhir pekan untuk menjelajahi Islandia seperti layaknya turis.

Islandia memang bukan tempat pertama yang menarik orang-orang asing untuk bekerja di negara mereka dengan iming-iming pengabaian jangka panjang.

Bermuda, Barbados, Kepulauan Kayman, serta Estonia juga sudah menggunakan strategi serupa untuk menarik penghasilan dari orang-orang asing selama pandemi yang berdampak buruk pada pariwisata.

Namun program dari Islandia ini cukup unik karena berlaku khususnya untuk orang-orang kaya.

Baca juga: Barbados Tawarkan Kemudahan Wisatawan Asing Menetap Selama Setahun

Bermuda misalnya, mengharuskan pelamar program untuk mengeluarkan uang sekitar 263 dolar Amerika atau sekitar Rp 3,7 juta untuk mereka yang ingin menghabiskan masa karantina di Bermuda.

Islandia sementara mengharuskan bukti gaji bulanan calon pelamar senilai 1 juta krona Islandia atau sekitar Rp 104 juta. Selain itu, pelamar juga harus memenuhi syarat asuransi kesehatan tertentu.

Kementerian Kehakiman Islandia yang menangani masalah visa kerja dan perizinan masuk telah merilis informasi terbatas tentang program ini serta alasan di balik pendekatan yang dipilih. Sayangnya mereka tak memberikan komentar ketika dihubungi Bloomberg.

Namun orang-orang lokal yang diwawancarai percaya bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan investasi tanpa adanya terlalu banyak orang.

Ilustrasi Blue Lagoon, Islandia.shutterstock.com/puripat Ilustrasi Blue Lagoon, Islandia.

Lebih penting lagi, tanpa menekan sistem kesehatan nasional yang bisa dengan mudah terbebani, dengan populasi negara tersebut sekitar 357.000 orang.

Islandia disebut sangat menahan terjadinya pengembangan kasus baru. Mereka hanya mencatat 5000 kasus positif dan 25 kematian sejak Maret 2020.

Selain itu ada pula harapan bahwa dengan pengangguran yang merajalela di dunia, bukti terkait pendapatan akan mencegah turis jangka panjang ini untuk bersaing dengan orang Islandia dalam mendapatkan pekerjaan lokal.

Hal ini mungkin terdengar sangat berbeda untuk negara yang bangga akan cita-cita sosialis mereka dan sensitif tentang homogenitasnya sendiri.

Namun Helgadottir mengatakan bahwa ini bisa jadi masa depan Islandia. Mengurangi fokus mereka mendatangkan massa dan lebih fokus untuk menawarkan pariwisata mewah pada sedikit orang saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com