KOMPAS.com – Islandia akan membuka kembali pariwisata mereka, tapi dengan syarat tertentu yang ditujukan khusus pada orang-orang tertentu saja.
Seperti dilansir dari Bloomberg, awal November 2020 Islandia diam-diam meluncurkan perubahan pada program visa kerja jarak jauhnya untuk warga negara di luar wilayah Schengen.
Warga Amerika dan warga negara asing mana pun yang tidak memerlukan visa untuk memasuki Islandia akan diizinkan untuk tinggal di sana selama enam bulan tanpa gangguan. Bahkan selama perbatasan internasional Islandia masih ditutup.
Baca juga: Ini Cara Islandia Yakinkan Turis untuk Liburan ke Sana
Namun syaratnya bisa dibilang cukup berat. Salah satunya harus memiliki pekerjaan di tempat selain Islandia, serta memenuhi syarat asuransi pendapatan dan kesehatan.
“Saya pikir tujuannya adalah untuk menarik profesional berpenghasilan tinggi dari Silicon Valley atau San Fransisco untuk menghabiskan uang mereka di sini, dari pada di sana,” kata anggota pro-direct-democracy Pirate Party dan mantan anggota parlemen Islandia Asta Gudrun Helgadottir.
Walaupun tamu jangka panjang sebenarnya bukan turis, tapi harapannya mereka akan menyewa kamar-kamar Airbnb yang tidak terpakai.
Juga mengisi meja-meja kosong di restoran, dan pergi ke desa-desa di akhir pekan untuk menjelajahi Islandia seperti layaknya turis.
Islandia memang bukan tempat pertama yang menarik orang-orang asing untuk bekerja di negara mereka dengan iming-iming pengabaian jangka panjang.
Bermuda, Barbados, Kepulauan Kayman, serta Estonia juga sudah menggunakan strategi serupa untuk menarik penghasilan dari orang-orang asing selama pandemi yang berdampak buruk pada pariwisata.
Namun program dari Islandia ini cukup unik karena berlaku khususnya untuk orang-orang kaya.
Baca juga: Barbados Tawarkan Kemudahan Wisatawan Asing Menetap Selama Setahun
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.