KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia menyebabkan berkurangnya mobilitas wisatawan, baik itu dalam negeri maupun luar negeri.
Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wawan Rusiawan mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) terjun bebas pada periode Januari-September 2020.
"Sampai September kita hampir 3,5 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia. Pada periode yang sama pada 2019 sekitar 16,1 juta," ungkapnya dalam webinar Kemenparekraf bertajuk “Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020”, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Benarkah Bali Akan Sambut Wisman pada 1 Desember 2020?
Berdasarkan data yang dipaparkan, kunjungan wisman ke Indonesia sejak Januari mengalami penurunan sebesar 7,26 persen atau hanya 1,27 wisman. Sementara Februari hanya 885.100 wisman.
Meski begitu, Wawan menuturkan bahwa pihaknya berharap ada angin segar pada kuartal keempat 2020.
Alhasil, pihaknya melakukan perhitungan untuk membuat estimasi jumlah wisatawan di Indonesia hingga akhir tahun.
Adapun, estimasi dibagi menjadi dua kategori yakni untuk wisman dan wisatawan nusantara (wisnus). Masing-masing kategori memiliki tiga poin estimasi jumlah wisatawan yakni sebagai berikut:
Wisman
Wisnus
Melalui estimasi tersebut, Wawan berharap kunjungan wisman ke Indonesia pada kuartal keempat bisa mencapai poin Moderat karena hingga September sudah ada 3,5 juta kunjungan.
Prediksi pendapatan devisa pariwisata
Selain melakukan perhitungan untuk estimasi jumlah wisman, pihak Wawan juga melakukan perhitungan untuk memprediksi pendapatan devisa pariwisata.
“Jika dengan jumlah wisman yang tadi berkunjung tadi dengan average spending per arrival (ASPA) 2019 yakni 1.145,65 diharapkan akan ada devisa sekitar 7 miliar dolas AS untuk Optimis,” tutur Wawan.
Baca juga: Devisa Pariwisata Indonesia Diperkirakan Hilang 1,5 Miliar Dollar AS karena Virus Corona
Sementara itu, proyeksi devisa pariwisata untuk Moderat adalah 5,35 miliar dolar AS dan untuk Pesimistis adalah 4,24 miliar dolar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.