Sedikit berbeda dengan jasa travel agent, Pauline mengatakan jika melihat ini dari sisi sektor pariwisata pada umumnya tentu saja cukup berdampak.
“Industri pariwisata secara keseluruhan demand-nya meningkat. Terus hotel juga okupansinya sudah mulai bagus, sudah banyak orang keluar kota. Atraksi, destinasi, sudah mulai banyak dikunjungi,” terang dia.
Sehingga jika memang pemangkasan cuti bersama untuk akhir Desember 2020 benar-benar dilakukan, pasti akan berdampak cukup berat bagi industri pariwisata pada umumnya.
Pasalnya momen libur panjang jadi salah satu momentum bagi industri pariwisata untuk setidaknya mendapatkan sedikit penghasilan untuk bisa bertahan sedikit lebih lama lagi.
Namun menariknya, Pauline menjelaskan bahwa jika pemangkasan cuti bersama ini tetap dilakukan maka sebenarnya tak akan terlalu mempengaruhi mobilisasi masyarakat untuk liburan.
Baca juga: Tanggapan Asosiasi Soal Wacana Libur Panjang Ditiadakan
“Menurut kami libur panjang ini dengan atau tanpa cuti bersama sudah dimanfaatkan masyarakat memang untuk melakukan perjalanan,” papar Pauline.
Maksudnya, walaupun tak ada libur panjang karyawan swasta masih tetap bisa mengajukan cuti untuk liburan akhir tahun. Pun dengan anak-anak sekolah. Mereka sudah memasuki masa libur sekolah dan tak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.