Sementara itu, Kopenhagen masuk dalam daftar karena faktor seperti mahalnya biaya transportasi, rekreasi, dan perawatan pribadi.
Menurut laporan EIU, kota-kota di Asia cenderung lebih mahal untuk membeli makanan. Namun, Tel Aviv mahal berdasarkan faktor membeli dan pemeliharaan mobil.
Baca juga: Disneyland Paris Gagal Buka Saat Natal, Kenapa?
Efek pandemi Covid-19
Selain sejumlah faktor yang telah disebutkan, pandemi Covid-19 juga memengaruhi kategori tertentu. Misalnya adalah biaya produk dengan permintaan tinggi seperti komputer yang meningkat di beberapa negara.
Sementara biaya produk dengan permintaan rendah seperti pakaian menyebabkan harga turun drastis. EUI memprediksi tren tersebut akan berlanjut hingga 2021.
“Banyak konsumen yang sadar akan harga akan memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok, hiburan di rumah, dan akses internet yang lebih cepat,” kata Head of Worldwide Cost of Living EIU, Upasana Dutt, mengutip Lonely Planet.
“Barang-barang mahal, serta pakaian dan rekreasi luar rumah akan terus bermasalah” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.