Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Piramid Punya Tingkat Bahaya Tinggi untuk Pendakian

Kompas.com - 02/12/2020, 08:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Tim Survei dan Pemetaan Gunung Piramid di Bondowoso, Jawa Timur melakukan survei untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat bahaya jalur pendakian yang ada.

Salah satu anggota Tim Survei dan Pemetaan Gunung Piramid Ichuk Widarsha menuturkan, berdasarkan hasil pemetaan, gunung tersebut sebenarnya tidak begitu sulit dan dapat dijangkau.

“Tapi tingkat bahayanya sangat tinggi karena kanan dan kiri jurang yang menganga dengan kedalaman sekitar 150-200 meter,” katanya kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2020).

Adapun, Tim Survei dan Pemetaan Gunung Piramid terdiri dari sejumlah pendaki gunung profesional dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) dan Wanadri atau Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung.

Baca juga: Gunung Piramid dalam Ingatan Mereka yang Pernah Mendakinya...

Dia melanjutkan, di kanan dan kiri jalur punggung gunung sepanjang 1.100 meter dan selebar lebih kurang 30-50 centimeter tersebut juga tidak ada pepohonan.

Hal ini membuat Gunung Piramid memiliki tingkat bahaya jalur pendakian yang sangat tinggi. Menurut Ichuk, sekalinya pendaki jatuh maka sudah tidak akan tertolong.

Harus ada alat dan operator atau ditutup saja

Ichuk mengatakan bahwa pihaknya memiliki sejumlah rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah setempat terkait hasil survei tersebut.

“Rekomendasi kami dari hasil survei kemarin, Gunung Piramid wajib dan harus ada peralatan mountaineering untuk pendaki sebagai pengaman,” ungkapnya.

Menurutnya, selama ini terdapat beberapa pendaki yang sering mendaki di sana namun tidak mempertimbangkan keamanan dan sebagainya.

“Padahal kalau pendaki profesional, dengan kondisi seperti itu, wajib hukumnya ada alat pengaman. Itu yang bikin kenapa Gunung Piramid berbahaya,” ucap Ichuk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com