Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Chuseok? Hari Raya Thanksgiving ala Korea

Kompas.com - 05/12/2020, 18:58 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Permainan tradisional Chuseok

Chuseok merupakan perayaan panen dan kelimpahan. Periode hari raya ini dibuat begitu menyenangkan dengan berbagai hiburan dan permainan rakyat, seperti samulnori (kuartet perkusi tradisional) dan talchum (tari topeng).

Ada pula ganggangsullae (tari lingkaran khas Korea) serta ssireum (gulat tradisional Korea).
Ganggangsullae ditampilkan saat Jeongwol Daeboreum atau perayaan hari kelima belas dalam kalender bulan pertama, serta saat Chuseok.

Dalam tarian ini, para wanita memakai hanbok atau pakaian tradisional Korea. Mereka bergandengan tangan dan membentuk lingaran besar dan bernyanyi bersama di malam hari saat bulan purnama pertama, serta saat Chuseok.

Ada beberapa kisah soal asal usul ganggangsullae. Salah satu yang paling terkenal mengatakan bahwa tarian ini sudah ada sejak dinasti Joseon (1392-1910) ketika tentara Korea biasa membuat wanita muda di desa untuk menggunakan seragam militer.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata di Korea Selatan, Tempat Syuting Crash Landing On You

Para wanita tersebut kemudian diminta untuk mengitari gunung-gunung untuk memberikan tampilan bahwa militer Korea berjumlah jauh lebih besar dari pada sebenarnya.

Untuk memberi rasa takut pada musuh. Militer Korea akhirnya mengalami banyak kemenangan akibat strategi ini.

Hiburan rakyat lainnya, ssireum, adalah gulat satu lawan satu yang membutuhkan kekuatan dan keahlian dan dilakukan di lapangan pasir berbentuk bulat.

Makanan khas Chuseok

Berbagai jenis makanan biasa ditemukan saat Chuseok. Alasannya untuk merayakan panen yang berlimpah di tahun itu.

Salah satu makanan paling penting yang merepresentasikan Chuseok adalah songpyeon. Songpyeon dibuat dari tepung beras yang diuleni hingga berbentuk lebih kecil dari bola golf.

Kemudian adonan tersebut diisi dengan biji wijen, kacang, kacang merah, kastanye, dan bahan lainnya.

Adonan tersebut lalu dikukus. Saat proses pengukusan, songpyeon dilapisi dengan jarum pinus untuk memberikan aroma pinus yang menyegarkan.

Sudah jadi tradisi turun temurun untuk seluruh keluarga membuat songpyeon bersama di malam hari sebelum perayaan Chuseok.

Baca juga: Haslla Art World, Museum Sekaligus Hotel Hits di Korea

Anekdot kuno Korea mengatakan orang yang membuat songpyeon dengan bentuk cantik akan memiliki bayi yang cantik.

Selain songpyeon, beberapa makanan ala Chuseok lainnya adalah alkohol dan jeon atau pancake Korea. Jeon dibuat dari ikan dan daging merah yang diiris lalu dicampur dengan sayuran dan digoreng sebentar dalam adonan tepung terigu serta telur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com